Suara.com - Penelitian soal Covid-19 terus dilakukan. Setelah sempat dikatakan bahwa kekebalan yang terbentuk pada mantan pasien Covid-19 hanya bersifat sementara, ada harapan baru dalam studi terbaru.
Dilansir dari Fox News, serangkaian penelitian baru telah mengungkapkan tanda-tanda kekebalan yang kuat dan tahan lama pada orang yang mengembangkan infeksi virus corona Covid-19 ringan.
Peneliti menemukan bahwa antibodi dan sel kekebalan yang mampu mengenali SARS-CoV-2 (virus penyebab Covid-19) ternyata ada beberapa bulan setelah infeksi selesai.
Penemuan ini dapat membantu menghilangkan kekhawatiran sebelumnya, mengenai apakah virus dapat mengelabui sistem kekebalan agar memiliki deteksi buruk tentang infeksi sebelumnya.
Baca Juga: Makin Parah, 620 Orang Meninggal Dalam Sehari di Brasil karena Covid-19
"Ini persis seperti yang Anda harapkan," ujar Marion Pepper, ahli imunologi di Universitas Washington sekaligus penulis penelitian mengatakan kepada New York Times.
"Semua bagian di sana memiliki respons kekebalan yang sangat protektif."
Meski para ilmuwan belum memperkirakan berapa lama tanggapan kekebalan akan bertahan, para peneliti yang telah memantau sejak awal percaya bahwa temuan baru-baru ini merupakan tanda yang menggembirakan.
Memiliki mekanisme pertahanan tersebut berarti tubuh memiliki peluang bagus untuk menangkis virus corona Covid-19 jika terinfeksi kembali.
"Ini sangat menjanjikan," kata Smita Iyer, ahli imunologi di University of California.
Baca Juga: Pemerintah Ngeyel Buka Sekolah, IDAI: Akhirnya Kita Kusut Sekarang
"Ini membutuhkan beberapa optimisme tentang kekebalan kawanan, dan kemungkinan vaksin."