China Patenkan Vaksin Covid-19 Pertama, Klaim Hasilkan Kekebalan

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 17 Agustus 2020 | 16:08 WIB
China Patenkan Vaksin Covid-19 Pertama, Klaim Hasilkan Kekebalan
Ilustrasi Vaksin [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - China menjadi negara terdepan dalam pengembangan vaksin virus Corona Covid-19, setelah mematenkan vaksin pertamanya pada Minggu (16/8/2020) waktu setempat.

Dilansir Anadolu Agency, China menyebut vaksin Covid-19 buatannya menghasilkan kekebalan di tubuh relawan.

“#China telah menyetujui paten #vaksin #Covid19 pertama, yang telah dikembangkan oleh tim Chen Wei, ahli penyakit menular PLA. Sebelumnya, uji coba tahap 2 menyimpulkan bahwa vaksin tersebut aman dan memicu respons kekebalan,” ujar China Global Television Network (CGTN) lewat Twitter.

Mengutip data uji klinis yang diterbitkan Journal of American Medical Association, pada hari sebelumnya Kantor Berita Xinhua milik pemerintah China melaporkan bahwa kandidat vaksin Covid-19 aman dan menghasilkan respon kekebalan.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Laporkan Mulutnya Mengecap Rasa Logam Meski Telah Pulih

Penelitian tersebut melibatkan 320 sukarelawan sehat berusia antara 18 dan 59 tahun, 96 di antaranya berpartisipasi dalam uji klinis fase 1 dan 224 lainnya mengikuti uji klinis fase 2, kata dia.

Xinhua mengatakan, hasil uji klinis menyimpulkan bahwa vaksin secara efektif menginduksi antibodi penawar pada sukarelawan dan memicu respons kekebalan.

Pada Sabtu (15/8), Kementerian Kesehatan Rusia mengumumkan telah memulai produksi vaksin Covid-19 pertamanya, mencatat periode awal akan dialokasikan untuk mengimunisasi dokter dan petugas kesehatan sebelum disebarkan ke masyarakat umum.

Secara resmi, Rusia mendaftarkan vaksin virus korona pertama di dunia, yang dikembangkan oleh Gamaleya Research Institute of Epidemiology and Microbiology, pada Selasa.

Pengumuman tersebut memicu keraguan seluruh dunia karena Rusia berencana untuk melanjutkan tahap ketiga uji coba bersama dengan produksi dan penggunaan vaksin.

Baca Juga: Tuding Pemerintah Berlebihan, Ratusan Warga Spanyol Gelar Demo Anti Masker

Lebih dari 21,5 juta kasus Covid-19 telah dilaporkan dari seluruh dunia, dengan pemulihan melebihi 13,5 juta, menurut angka yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins yang berbasis di AS.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI