Makin Parah, 620 Orang Meninggal Dalam Sehari di Brasil karena Covid-19

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 17 Agustus 2020 | 15:22 WIB
Makin Parah, 620 Orang Meninggal Dalam Sehari di Brasil karena Covid-19
Bendera Brasil. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pandemi Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir. Di Brasil, angka kematian bahkan terus meningkat.

Dilansir Anadolu Agency, lebih dari 600 orang meninggal dalam 24 jam terakhir karena Covid-19 di Brasil.

Menurut Kementerian Kesehatan Brasil, 620 orang meninggal karena virus tersebut, sehingga jumlah kematian menjadi 107.852.

Jumlah kasus yang terkonfirmasi naik menjadi lebih dari 3,34 juta dengan 23.101 pasien baru.

Baca Juga: Ikuti Langkah China, Filipina Larang Impor Daging Ayam dari Brasil

Dengan populasi 46 juta, Sao Paulo tetap menjadi wilayah yang paling terpukul, dengan lebih dari 699.493 kasus dan 26.582 kematian.

Selain itu, lebih dari 2,43 juta orang Covid-19 di Brasil, yang dikenal sebagai pusat penyebaran di Amerika Selatan.

Kematian karena Covid-19 Jadi Normal Baru di Brasil

Kritik terhadap pemerintahan presiden Jair Bolsonaro yang dianggap tidak serius menanggapi pandemi pun bermunculan.

Menyadur New Zealand Herald, kelompok non-pemerintah, Rio de Paz, sangat menyayangkan penanganan Covid-19 yang dijalankan pemerintah Brasil.

Baca Juga: China Temukan Virus Corona di Sayap Ayam Hasil Impor dari Brasil

Demi menghormati para korban jiwa, kelompok Rio de Paz membua semacam upacara dengan menempatkan salib di atas pasir di pantai Copacabana yang terkenal dan melepaskan 1.000 balon merah ke langit.

"Sangat menyedihkan. 100 ribu itu mewakili berbagai keluarga, teman, orang tua, anak-anak," kata Marcio do Nascimento Silva (56), seorang sopir taksi yang kehilangan anak-anaknya dalam pandemi dan bergabung dalam penghormatan.

"Kami mencapai tanda itu [100.000] dan banyak orang tampaknya tidak melihatnya, baik di kalangan pemerintah maupun rakyat kami. Mereka bukan hanya jumlah tapi orang. Kematian menjadi normal," tambahnya.

Presiden Jair Bolsonaro secara konsisten bersikap skeptis tentang dampak penyakit tersebut.

Dia juga mendukung pencabutan pembatasan ekonomi yang telah diberlakukan oleh gubernur negara bagian.

Para ahli mengeluhkan kurangnya koordinasi nasional di bawah kepemimpinan Presiden Bolsonaro dan tanggapan yang tersebar luas oleh pemerintah kota dan negara bagian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI