Studi Sebut Tetesan Virus Corona Bisa Melompat sampai 5 Meter di Udara

Senin, 17 Agustus 2020 | 13:58 WIB
Studi Sebut Tetesan Virus Corona Bisa Melompat sampai 5 Meter di Udara
Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Virus corona Covid-19 disebut dapat menyebar sejauh lima meter. Hal ini dinyatakan oleh para peneliti dari Rumah Sakit Kesehatan Shands Universitas Florida di Amerika serikat. 

Melansir dari Daily Star, tetesan pernapasan yang menular terdeteksi di udara sejauh 4,8 meter dari pasien di Rumah Sakit Kesehatan Shands Universitas Florida di AS.

"Temuan ini memperkuat gagasan bahwa penularan Covid-19 melalui udara kemungkinan besar memainkan peran penting dalam penyebaran," catat para peneliti.

"Implikasi kesehatan pada masyarakat juga luas," imbuhnya. 

Baca Juga: Catat! 4 Kegiatan Outdoor Berisiko Kecil dalam Penularan Virus Corona

Pakar virus di udara, Dokter Linsey Marr dari Virginia Tech University menyatakan bahwa penemuan ini menunjukkan batepa menularnya virus corona di udara. "Ini adalah bukti yang jelas bahwa ada virus menular di aerosol," imbuhnya.

Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona Covid-19. (Shutterstock)

Meskipun begitu, seorang insinyur lingkungan di University of Colorado Boulder, Shelly Miller menyatakan bahwa konsentrasi virus  tetesan napas di udara belum jelas.

"Sangat sulit untuk mengambil sampel bahan biologis dari udara dan membuatnya layak diuji," kata Miller. 

"Kita harus pandai mengambil sampel sehingga lebih mirip dengan apa yang dihirup manusia," imbuhnya. 

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengakui bukti baru bahwa virus corona atau Covid-19 menyebar lebih luas di udara daripada yang disarankan sebelumnya.

Baca Juga: Depok Jadi Zona Penularan Virus Corona Paling Bahaya di Jawa Barat

"Kemungkinan penularan melalui udara dalam pengaturan publik, terutama dalam kondisi yang sangat spesifik, ramai, tertutup, berventilasi buruk pengaturan yang telah dijelaskan, tidak dapat dikesampingkan," kata Benedetta Allegranzi, pimpinan teknis WHO untuk pencegahan dan pengendalian infeksi, seperti yang dilansir dari The Guardian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI