Suara.com - Sejak pemerintah memberlakukan new normal dan PSBB dilonggarkan, beberapa tempat olahraga atau gym di Indonesia pun kembali dibuka.
Ada kemungkinan hal ini membuat beberapa orang 'balas dendam' dengan berolahraga secara berlebihan dan agresif.
Salah satu contohnya adalah sebuah kasus di Rumah Sakit Max Super Speciality, Patparganj, Delhi.
Seorang pemuda ingin menebus waktu santai-santainya dengan semangat olahraga yang tinggi selama lebih dari satu jam. Malam harinya, dia mulai menderita kelelahan otot parah, tubuh kaku, nyeri, serta muntah-muntah.
Baca Juga: Cegah Penularan Virus Corona saat Olahraga di Gym, Lakukan 5 Hal Ini!
Tiga hari kemudian, dia datang ke rumah sakit dengan nyeri akut di perut, urin berwarna hitam, dan gangguan fungsi ginjal dan hati. Dia didiagnosis menderita rhabdomyolysis.
Bahaya kerusakan ginjal
Kondisi ini menyebabkan terjadi kerusakan otot akut yang melepaskan beberapa jenis enzim ke dalam aliran darah sehingga menyebabkan kerusakan ginjal.
"Enzim mioglobin yang dilepaskan karena cedera otot menyebabkan disfungsi ginjal," kata Dr Dilip Bhalla, Konsultan Senior, Departemen Transplantasi Ginjal dan Ginjal, Max Super Speciality Hospital, Patparganj, New Delhi.
"Jika tidak terdeteksi pada waktunya, itu dapat menyebabkan penutupan ginjal dan komplikasi yang mengancam jiwa," lanjutnya.
Baca Juga: Gym Mulai Dibuka, Ini 5 Protokol Kesehatan di Celebrity Fitness
Itulah sebabnya kita harus mengetahui batasan tubuh kita sendiri. Jangan berlebihan saat berolahraga.
Dr Abbas Ali Khatai, Konsultan Pengobatan Darurat di rumah sakit yang sama, mengatakan tubuh setiap orang bereaksi secara berbeda terhadap regimen olahraga.
"Penting untuk mengetahui batasan tubuh sendiri, tetap terhidrasi, dan mendapatkan panduan profesional yang tepat saat berolahraga," jelasnya, dilansir The Health Site.
Menurutnya, olahraga yang dilakukan secara agresif dan tidak biasa menyebabkan penumpukan asam di otot. Pada akhirnya ini menyebabkan kerusakan protein otot.
Dia lalu menegaskan, protein itulah yang memasuki aliran darah kemudian masuk ke ginjal dan menyebabkan gagal ginjal.