Suara.com - Meskipun masih mengalami banyak kontroversi, vaksin Rusia tetap diproduksi. Hal ini dinyatakan oleh Kementerian Kesehatan Rusia, pada Sabtu (15/8/2020) beberapa jam setelah vaksin memulai proses pembuatan.
"Batch pertama dari vaksin virus corona baru yang dikembangkan oleh lembaga penelitian Gamaleya telah diproduksi," kata kementerian kesehatan dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh kantor berita Rusia.
Vaksin itu disebut dengan Sputnik V yang dikembagan oleh lembaga penelitian Gamaleya untuk epidemiologi dan mikrobiologi di Moskow yang bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan Rusia.
Melansir dari MedicalXpress, Presiden Vladimir Putin mengatakan vaksin itu aman, bahkan salah satu putrinya sendiri telah disuntik oleh vaksin tersebut. Padahal vaksin belum melalui uji klinis lengkap dan pengujian tahap akhir.
Baca Juga: Vietnam akan Pesan Vaksin Covid-19 Buatan Rusia sebanyak 150 Juta Dosis
Pengujian tahap akhir sendiri baru akan dilakukan minggu ini yang melibatkan lebih dari 2.000 peserta. Kepala institut Gamaleya, Alexander Gintsburg mengatakan bahwa sukarelawan yang mengambil bagian dalam pengujian tahap akhir akan menjalani dua suntikan.
Dalam hal ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan banyak ilmuwan memperingatkan untuk berhati-hati dengan vaksin ini karena berbagai rangkaian pengujian yang belum selesai. Tetapi pihak Rusia malah mengecam kritik sebagai bentuk upaya untuk merusak penelitian mereka.
Rusia mengatakan bahwa produksi industri vaksin diharapkan akan dimulai pada September. Mereka juga berencana memproduksi 5 juta dosis per bulan pada Desember atau Januari mendatang.
Menteri Kesehatan Mikhail Murashko mengatakan bahwa vaksin itu pertama-tama akan tersedia untuk petugas medis kemudian untuk masyarakat Rusia secara gratis.
Baca Juga: Uji Vaksin Covid-19 Sinovac Dimulai, Begini Suasana di Puskesmas Garuda