Skoliosis memiliki dua jenis berbeda, yakni yang lengkungannya struktural bersifat permanen, dan mungkin disebabkan oleh kondisi lain. Serta lengkungan nonstruktural yang bersifat sementara dan kemungkinan besar akan menghilang seiring waktu.
Gejala
Skoliosis biasanya terlihat sejak masa bayi atau remaja.
Gejala pada remaja
Bentuk paling umum dari skoliosis muncul pada remaja. Ini dikenal sebagai skoliosis idiopatik remaja, yang berarti penyebabnya tidak diketahui. Ini biasanya mempengaruhi anak-anak sejak usia 10 tahun.
Gejala dapat mencakup kepala terlihat miring tidak di tengah, tulang rusuk tidak simetris sehingga mungkin memiliki ketinggian yang berbeda, satu pinggul lebih menonjol dari yang lain, pakaian tidak 'menggantung' dengan benar saat dikenakan, satu bahu atau tulang belikat lebih tinggi dari yang lain, orang tersebut mungkin condong ke satu sisi dan panjang kaki yang tidak rata.
Baca Juga: Jessica Mila Idap Kelainan Tulang Belakang
Gejala pada bayi
Pada bayi, gejalanya bisa meliputitonjolan di satu sisi dada, secara konsisten berbaring melengkung ke satu sisi, masalah dengan jantung dan paru-paru, yang menyebabkan sesak napas dan nyeri dada (dalam kasus yang lebih parah).
Gejala pada orang dewasa
Beberapa jenis skoliosis dapat menyebabkan sakit punggung, tetapi biasanya tidak terlalu menyakitkan.
Nyeri punggung tidak jarang terjadi pada orang dewasa yang lebih tua dengan skoliosis yang sudah berlangsung lama.
Jika seseorang tidak menerima pengobatan untuk skoliosisnya, masalah dapat muncul di kemudian hari, seperti gangguan fungsi jantung dan paru-paru.
Penyebab dan faktor
Di bawah ini adalah beberapa kemungkinan penyebab skoliosis:
Baca Juga: Tenang, Penanganan Skoliosis Tidak Selalu dengan Operasi Kok!
1. Kondisi neuromuskuler
Ini mempengaruhi saraf dan otot dan termasuk cerebral palsy (lumpuh otak), poliomyelitis (polio) dan distrofi otot (kelainan otot).