Suara.com - Sebuah penelitian mengungkap bahwa skrining kanker payudara pada wanita di usia 40an bisa menyelamatkan sebanyak 400 nyawa setahun, dibanding saat dilakukan pada usia 50 tahun.
Dilansir dari Independent, penelitian yang dipimpin oleh Queen Mary University of London ini didasarkan pada data dari 160.000 wanita yang diikuti selama 23 tahun dan diterbitkan dalam jurnal Lancet Oncology.
Penelitian ini menemukan bahwa skrining wanita berusia 40-49 tahun mengurangi kematian akibat kanker payudara hingga seperempatnya dalam 10 tahun pertama.
Ada 83 kematian dalam kelompok 53.883 wanita yang diperiksa di usia 40-an, dibandingkan dengan 219 kematian di antara 106.953 yang diskrining dari usia 50.
Baca Juga: Mudah Didapat, Lima Makanan Sehat untuk Mengurangi Risiko Kanker Payudara
Namun demikian, tidak ada penurunan kematian yang signifikan teramati setelahnya.
Peneliti utama Stephen Duffy, dari Queen Mary University of London, mengatakan nyawa dapat diselamatkan dengan menurunkan usia di mana skrining ditawarkan, saat ini setiap tiga tahun antara usia 50 dan 70 tahun.
Para peneliti menyebut antara 300 dan 400 nyawa akan diselamatkan setiap tahun jika usia skrining diturunkan dan ada 70 persen penyerapan.
"Kami sekarang menyaring lebih teliti dan dengan peralatan yang lebih baik daripada tahun 1990-an ketika sebagian besar penyaringan dalam uji coba ini berlangsung, jadi manfaatnya mungkin lebih besar daripada yang kami lihat dalam penelitian ini," ujarnya.
Namun, Cancer Research UK memperingatkan bahwa tidak jelas apakah mengurangi usia skrining payudara akan memberikan manfaat tambahan atas program yang ada.
Baca Juga: Cara Bedakan Tumor atau Kanker Saat Ada Benjolan Baru di Tubuh
Sophia Lowes, manajer informasi kesehatan Cancer Research UK mengatakan meski berkualitas tinggi, penelitian ini saja tidak cukup untuk meminta pengurangan usia skrining. Penyelidikan lebih lanjut tentang keseimbangan manfaat dan bahaya juga diperlukan.