Suara.com - China melaporkan beberapa kasus virus corona yang ditemukan dalam sayap ayam dari Brazil. Hal ini dikonfirmasi oleh pemerintah Kota Shenzehn, China Selatan pada Kamis (13/8/2020).
Melansir dari CNN, sampel sayap ayam beku yang diimpor dari Brazil disebut mengandung virus corona. Dalam hal ini, virus corona dikonfirmasi terdapat pada permukaan sekumpulan sayap ayam di distrik Longgang Shenzhen.
Otoritas kesehatan Shenzhen kemudian melacak dan menguji orang yang mungkin berinteraksi dengan sayap ayam tersebut. Untungnya semua hasil dari tes dinyatakan negatif, beberapa ayam dalam stok juga dinyatakan negatif.
Berita tentang sayap ayam yang terkontaminasi muncul sehari setelah virus corona ditemukan pada kemasan udang yang diimpor dari Ekuador di sebuah restoran provinsi Anhui timur.
Baca Juga: Cara Christian Sugiono Lindungi Kesehatan Keluarga di Tengah Pandemi Corona
Meskipun begitu, berbagai otoritas kesehatan, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyatakan bahwa penularan virus corona melalui makanan cukup rendah.
Menurut WHO, sangat tidak mungkin orang dapat tertular Covid-19 dari makanan atau kemasan makanan. Sementara menurut CDC, risiko infeksi virus dari produk makanan, kemasan makanan, atau tas makanan juga sangat rendah.
Kedua organisasi tersebut menunjukkan bahwa virus corona menyebar sebagian besar dari orang ke orang melalui tetesan pernapasan ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara.
"Tidak ada bukti hingga saat ini virus yang menyebabkan penyakit pernapasan ditularkan melalui makanan atau kemasan makanan. Virus corona tidak dapat berkembang biak dalam makanan, mereka membutuhkan hewan atau inang manusia untuk berkembang biak," ujar pihak WHO.
Baca Juga: Ilmuwan Thailand Tangkap Kelelawar Demi Lacak Asal-usul Virus Corona