Suara.com - Minyak esensial biasa digunakan untuk memberi ketenangan saat pikiran sedang stres atau dalam tekanan. Namun, minyak jenis ini juga bisa berbahaya bagi kesehatan.
Stacey Haluka, mantan distributor minyak esensial, mulai mengonsumsi produknya itu setelah seorang teman memberi tahu tentang manfaat kesehatannya.
Setelah mengonsusinya dalam beberapa kali sehari selama beberapa minggu, Haluka mengalami ruam parah di seluruh tubuh dengan lepuhan berisi cairan.
"Saya dicuci otak, saya minum Kool-Aid. Saya memercayai informasi yang saya peroleh dari perusahaan pemasaran ini," ujar Haluka, dilansir Insider.
Baca Juga: Cadangan Menipis Jadi Pemicu Kenaikan Harga Minyak Dunia
Ia menambahkan, kasus seperti bukan masalah merek produknya karena minyak esensial apa saja dapat menyebabkan hal yang sama.
![Stacey Haluka (Facebook)](https://media.suara.com/pictures/original/2020/08/13/68767-stacey-haluka-facebook.jpg)
Haluka menceritakan bahwa perusahaan mengatakan produk mereka dapat digunakan hingga tujuh kali sehari, baik secara topikal (dioleskan ke kulit), internal (diminum), dan dalam diffuser.
"Teman saya telah melakukan banyak penelitian tentang perusahaan dan minyaknya dan dia mengatakan kualitasnya paling tinggi, sehingga Anda dapat meminumnya," jelasnya.
Ia mengaku saat itu tidak tahu apakah minyak esensial dapat diminum. Tapi ia tetap termakan omongan temannya itu.
Beberapa minggu setelah mengonsumsi minyak esensial, Haluka menemukan ruam merah di lengan bawahnya. Tanpa berpikir dua kali, ia pun mengoleskan minyak pohon teh atau tea tree (minyak esensialnya) ke tubuh.
Baca Juga: Risiko Masak Bakso Pakai Mangkok, dan Bahaya Gunakan Minyak Berulang Kali
Keesokan harinya, ruamnya terlalu semakin membesar.
![Lengan Stacey Haluka (Facebook)](https://media.suara.com/pictures/original/2020/08/13/41478-lengan-stacey-haluka-facebook.jpg)
Tidak tahu apa yang harus dilakukan, Haluka meminta saran dari grup Facebook distribusi minyak esensial.
"Jawabannya selalu, 'tidak, ini tidak mungkin karena minyaknya. Untung saja kamu mengalami ruam, tubuh Anda baru saja melakukan detoksifikasi'," kata respons di grup.
Mempercayai teman-temannya, Haluka awalnya tidak langsung memeriksakannya dan malah terus menggunakan minyak tersebut. Tapi ruamnya semakin meradang.
Dalam waktu cepat, tubuhnya dipenuhi ruam merah dan bengkak hingga ia tidak dapat menekuk anggota tubuhnya.
"Rasanya seperti ada yang mengurung saya di ruangan dengan semut api, nyamuk, lebah, lalu menuangkan lava cair ke tubuh saya," kata Haluka.
![Bagian leher Stacey Haluka (Facebook)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/08/13/76830-bagian-leher-stacey-haluka-facebook.jpg)
Wajahnya pun penuh dengan bisul yang mengeluarkan cairan, hingga akhirnya Haluka berhenti mengonsumsi minyak esensial tersebut.
Setelah diperiksa, dokter mendiagnosis Haluka alergi minyak tea tree dan ylang-ylang.
"Apa yang ada di dalam minyak esensial menjadi racun bagi tubuh saya," tandasnya.