Suara.com - Petinggi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Selasa mengatakan perawatan gigi rutin dan tidak penting harus ditunda terlebih dahulu sampai ada penurunan signifikan dalam kasus virus corona Covid-19.
WHO tetap menyarankan agar perawatan gigi yang mendesak atau darurat harus tetap dijalani untuk mencegah kunjungan tidak perlu ke rumah sakit.
Perawatan gigi melibatkan prosedur yang menghasilkan aerosol, dan partikel infeksius yang tersuspensi di udara, apabila terhirup dapat menyebabkan infeksi.
Mengingat ini, WHO pun memperingatkan bahwa dokter gigi juga berisiko tinggi terkena infeksi Covid-19 atau bahkan menularkannya kepada pasien.
Baca Juga: Wali Kota Bekasi: Jangan Lomba 17 Agustus karena Pandemi Virus Corona
"Tim perawatan kesehatan mulut bekerja di dekat wajah pasien untuk waktu lama. Prosedur mereka melibatkan komunikasi tatap muka dan sering terpapar air liur, darah, dan cairan tubuh lainnya serta penggunaan alat-alat tajam," tulis panduan WHO.
Meski begitu, penularan Covid-19 melalui aerosol masih perlu memerlukan studi lebih lanjut.
"Kemungkinan Covid-19 ditularkan melalui aerosol, partikel mikro, atau partikel udara... menurut saya sat ini hal itu belum diketahui secara pasti, setidaknya masih bisa dipertanyakan. Ini berarti dibutuhkan lebih banyak penelitian," ujar Benoit Varenne, ahli gigi di WHO, dilansir Fox News.
Di antara rekomendasi lainnya, WHO menyarankan skrining pasien secara virtual terlebih dahulu sebelum janji temu sehingga hanya pasien yang butuh perawatan darurat dan mendesak yang datang untuk diperiksa.
Baca Juga: Melebihi Perkiraan, Virus Corona Bisa Menyebar Lebih dari 4 Meter