Hipotermia terapeutik juga digunakan dalam operasi jantung. Penelitian menunjukkan menurunkan suhu tubuh hingga 32 sampai 36 derajat Celcius selama 24 jam membantu menjaga fungsi otak pasien.
Meski begitu, praktik ini juga berisiko, termasuk peningkatan perdarahan, kelainan elektrolit, dan timbulnya aritmia.
Selain itu, menghangatkan kembali tubuh pasien dapat menimbulkan komplikasi berbahaya, seperti kejang, pembengkakan otak, dan meningginya kadar kalium.
Para dokter juga memperingatkan bahwa peningkatan jumlah metabolisme mungkin tidak membantu pasien tetap hidup.
Baca Juga: Studi: 2 Gejala Covid-19 Ini Masih Bisa Terjadi Setelah Pasien Sembuh
Tetapi, terapi eksperimental ini nyatanya disetujui oleh Institut Penelitian Medis Feinstein untuk mendaftarkan lebih banyak pasien sebagai peserta dalam studi lebih lanjut.