Ingin Sistem Kardiovaskular Sehat? Ganti Daging dengan Protein Nabati!

Kamis, 13 Agustus 2020 | 10:33 WIB
Ingin Sistem Kardiovaskular Sehat? Ganti Daging dengan Protein Nabati!
Khasiat Sayuran ( Shutterstock )
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Daging merah memang memiliki kadar protein yang tinggi, dengan 20 hingga 24 gram protein per 100 gram. Jenis protein yang ditemukan dalam daging adalah mioglobin, yang banyak ditemukan pada otot.

Namun, sebuah studi kecil dari Fakultas Kedokteran Universitas Stanford menunjukkan bahwa mengganti daging merah dengan protein nabati dapat menurunkan beberapa risiko penyakit kardiovaskular.

Studi yang diberi nama The Study With Appetizing Plant food - Meat Eating Alternatives Trial (SWAP-MEAT) ini diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition.

Peneliti melibatkan peserta yang bergantian mengganti pola makan dari daging alternatif nabati (menggunakan produk Beyond Meat), dan pola makan diet daging selama 8 minggu.

Baca Juga: 'Dibantu' Protein Manusia, Ternyata Virus Corona Masih Bisa Bermutasi!

Dari hasil penelitian, mereka menemukan kelompok yang mengonsumsi daging merah selama 8 minggu pertama mengalami peningkatan konsentrasi TMAO. Hal ini tidak terjadi pada kelompok yang mengonsumsi makanan nabati terlebih dahulu.

Daging merah, daging mentah. (Shutterstock)
Daging merah  (Shutterstock)

Dilansir Fox News, TMAO merupakan zat yang diproduksi selama pencernaan dan metabolisme, yang dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular pada beberapa penelitian.

Temuan yang paling penting adalah, saat mereka mengganti pola makan, kelompok yang beralih dari daging ke makanan nabati mengalami penurunan kadar TMAO.

Sedangkan kelompok yang beralih dari makanan nabati ke daging, tidak mengalami peningkatan TMAO.

"Jadi bagi peserta yang melakukan pola makan nabati terlebih dahulu, selama mereka tidak makan daging, pada dasarnya kami menjadikan mereka vegetarian, dan dengan melakukan itu, mungkin secara tidak sengaja telah menumpulkan kemampuan tubuh mereka memproduksi TMAO," jelas Christopher Gardner, PhD, profesor kedokteran di Stanford Prevention Research Center.

Baca Juga: Ingin Punya Umur Panjang? Konsumsi Makanan Kaya Protein Nabati

Namun, Gardner juga memperingatkan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian tentang hubungan antara TMAO dan potensi risiko kardiovaskular.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI