Memperburuk Kondisi, Stres dan Amarah Perlu Dihindari Pasien Gagal Jantung

Yasinta Rahmawati Suara.Com
Kamis, 13 Agustus 2020 | 09:57 WIB
Memperburuk Kondisi, Stres dan Amarah Perlu Dihindari Pasien Gagal Jantung
Ilustrasi lelaki marah. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Gagal jantung merupakan penyakit kardiovaskular di mana kondisi jantung rusak atau melemah, sehingga dapat mengancam jiwa. Pasien gagal jantung pun disarankan menghindari stres mental dan emosi marah.

Dilansir dari Science Daily, stres dan amarah mungkin memiliki implikasi klini bagi pasien gagal jantung, menurut laporan baru yang diterbitkan dalm Journal of Cardiac Failure.

Gagal jantung dapat menyebabkan fraksi ejeksi berkurang, di mana otot jantung memompa keluar jumlah darah yang lebih rendah daripada biasanya dengan setiap kontraksi.

Dalam studi pasien yang mengalami gagal jantung dengan fraksi ejeksi yang berkurang, penulis penelitian mengevaluasi efek stres dan amarah pada fungsi diastolik.

Baca Juga: Cara Mudah Meredakan Stres, Cuma Butuh Waktu 3 Menit!

Fungsi diastolik ini menggambarkan kemampuan jantung untuk rileks dan mengisi ulang di antara kontraksi otot dan memprediksi risiko kematian.

Selama satu minggu, peserta menyelesaikan kuesioner harian tentang pengalaman stres, kemarahan, dan emosi negatif mereka selama 24 jam sebelumnya.

Cara efektif redakan emosi di tempat kerja.
Ilustrasi stres.

Peserta kemudian menyelesaikan protokol standar "tekanan mental" di mana mereka memecahkan masalah aritmatika yang menantang dan menggambarkan pengalaman stres baru-baru ini.

Ekokardiogram (gambaran ultrasonografi jantung) dilakukan untuk menilai fungsi diastolik saat istirahat dan selama tugas.

Pasien yang melaporkan mengalami kemarahan dalam seminggu sebelum protokol stres mental laboratorium menunjukkan tekanan diastolik istirahat awal yang lebih buruk, kata para peneliti.

Baca Juga: Studi: Tertawa Buat Orang Siap Hadapi Stres

Lebih lanjut, sebagian besar pasien menunjukkan perubahan yang dipicu oleh stres pada fungsi diastolik, termasuk penurunan relaksasi dini dan peningkatan tekanan diastolik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI