Satgas Covid-19 Ingatkan Risiko Klaster Baru Jelang Pembukaan Sekolah

Risna Halidi Suara.Com
Rabu, 12 Agustus 2020 | 18:38 WIB
Satgas Covid-19 Ingatkan Risiko Klaster Baru Jelang Pembukaan Sekolah
Siswa kelas VII SMPN 1 Kota Jambi mengenakan masker dan pelindung wajah sebelum memasuki kelas pada hari pertama sekolah Tahun Pelajaran 2020/2021 di Jambi, Senin (13/7/2020). [Foto/Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menyusul mulai dibukanya kembali sekolah-sekolah di wilayah zona kuning dan zona hijau, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mulai mengingatkan berbagai pihak, khususnya orangtua dan pemerintah daerah (pemda) agar berhati-hati akan munculnya klaster baru.

Hal tersebut disampaikan Juru Bicara dan Ketua Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito melalui siaran virtual bertajuk "Budaya Baru, Agar Pandemi Berlalu" pada Rabu (12/8/2020).

"Pembukaan sekolah ini sudah mulai ada klaster. Perlu diperhatikan, sekolah ini dampak sosialnya rendah, tapi potensi peningkatan kasusnya tinggi," kata Wiku seperti yang Suara.com kutip di Antara.

Lebih lanjut, ia menyebut berbagai pihak harus melakukan sejumlah tahapan sebelum memutuskan untuk membuka kembali sekolah, terlepas sekolah itu berada di zona wilayah kuning maupun hijau.

Baca Juga: Obat Kutu Bisa Sembuhkan Covid-19? Simak Fakta Lengkapnya Berikut Ini

"Seharusnya ada tahapan prakondisi, timing tepat, prioritas, menghubungi koordinator pusat dan daerah satgas, lalu melakukan evaluasi," ujar dia.

Kesiapan yang harus dilakukan, lanjut Wiku, harus terkoordinasi antarpihak di wilayah dimana sekolah mulai dibuka kembali.

"Pastikan sekolah siap dari pengelolaannya. Orang tua murid setuju (untuk membawa anak bersekolah tatap muka). Lalu dari sisi transportasi menuju sekolah juga jangan ada kerumunan," papar dia.

"Lalu persiapan siswa. Pembukaan sekolah pun harus disiapkan dan dilakukan simulasi secara bertahap. Misalnya dengan (maksimal orang di sekolah) cuma 30 persen, adanya pembagian kelas, dan lainnya," kata Wiku melanjutkan.

Wiku kemudian kembali mengingatkan pemerintah daerah, "Pemerintah daerah harus ambil keputusan dari simulasi tadi. Anak-anak kita adalah aset bangsa. Kita harus lakukan adjustment tanpa membahayakan mereka."

Baca Juga: Besok, Siswa SD hingga SMA di Solok Selatan Balik Belajar ke Sekolah

Sementara itu, akun Twitter @laporcovid menyebutkan ketika proses belajar mengajar (PBM) tatap muka dimulai, klaster-klaster baru penularan Covid-19 dari sekolah mulai bermunculan.

Berdasarkan tweet @laporcovid, ada beberapa klaster sekolah pasca dibukanya belajar mengajar tatap muka, yaitu klaster sekolah di Tulungagung, Lumajang, Kalimantan Barat, Tegal, Cilegon, Sumedang, dan Pati.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI