Suara.com - Seorang perempuan berusia 68 tahun di Jingzhou, Provinsi Hubei China Tengah, dinyatakan positif Covid-19, setelah dia pulih dan keluar dari rumah sakit setempat pada awal Februari.
Seorang ahli virologi mengatakan bahwa kasus langka menunjukkan mungkin perlu waktu lama untuk menghilangkan virus corona dari tubuh manusia. Tetapi ilmuwan tersebut menegaskan bahwa orang yang dites positif lagi setelah pulih dari Covid-19 tidak menular.
Dilansir dari Global Times, Pasien di Jingzhou dinyatakan positif lagi pada 9 Agustus, yang keluar dari rumah sakit pada Februari. Dia ditempatkan di bawah karantina untuk perawatan, dan semua kontak dekatnya dinyatakan negatif terkena virus.
Kasus tersebut menunjukkan bahwa akan memakan waktu lama untuk menghilangkan virus sepenuhnya dari tubuh manusia, dan kepadatan virus di dalam tubuh pasien tertentu rendah. Hal itu yang mungkin menjelaskan mengapa dia dites negatif, kata Yang Zhanqiu, wakil direktur dari departemen biologi patogen di Universitas Wuhan.
Baca Juga: 12 Agustus: Tambah 1.942 Pasien, Positif Corona Tembus Rp 130 Ribu Orang
Ahli virologi mengutip penelitian ilmiah yang mengatakan bahwa pasien Covid-19 yang "kembali positif" tidak menular.
Peneliti Korea Selatan menguji 790 orang yang pernah melakukan kontak dekat dengan pasien "kembali positif". Dari 27 pasien yang dites positif untuk kedua kalinya, tidak satupun yang tampaknya disebabkan oleh paparan seseorang yang sakit.
Laporan tersebut juga menemukan bahwa 96 persen pasien yang pulih memiliki antibodi penawar, yang menunjukkan bahwa mereka memberikan kekebalan.