Menyusui Bisa Jadi Metode Kontrasepsi Alami, Bagaimana Penjelasannya?

Rabu, 12 Agustus 2020 | 17:03 WIB
Menyusui Bisa Jadi Metode Kontrasepsi Alami, Bagaimana Penjelasannya?
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Air susu ibu (ASI) dikenal sebagai asupan ajaib bagi anak yang memiliki ragam manfaat baik dari sisi psikologis hingga kesehatan.

Tapi Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengungkap adanya manfaat lain dari ASI yang tak banyak diketahui masyarakat.

Manfaat lain ASI, kata Hasto,  adalah bertindak sebagai kontrasepsi alami.

"Supaya dia tidak hamil caranya menyusui. Ini luar biasa, untuk kontrasepsi bisa dengan cara ASI," ujar Hasto di acara Webinar Invest ASI Indonesia, Rabu (12/8/2020).

Baca Juga: Wapres Maruf Ingatkan Pemberian ASI Ekslusif Cegah Stunting

Hasto yang juga dokter spesialis obgyn itu menjelaskan, proses menyusui ekslusif secara langsung dari ibu ke bayi, bisa menekan menstruasi atau kesuburan pada ibu. Metode ini juga dikenal dengan istilah Amenore Laktasi.

"Istimewanya promosi ASI, karena dengan ASI eksklusif itu terjadi Amenore, itu tidak terjadi menstruasi, dia jadi tidak subur," jelas Hasto.

Melalui metode alamiah ini, ibu yang menyusui bayinya secara eksklusif setelah melahirkan bisa menjalani 'kontrasepsi alami' dan menunda kehamilan selanjutnya.

Meski demikian, Hasto tetap menyarankan penggunaan kontrasepsi pada umumnya seperti pil hingga spiral. Itu dilakukan demi tumbuh kembang anak dan pengaturan jarak ideal kelahiran antar anak.

"Dari kehamilan sekarang dengan yang akan datang ada yang namanya brith to birth interval, jadi minimal 3 tahun," jelas Hasto.

Baca Juga: Menkes Terawan: Menyusui Dapat Membantu Menyelamatkan Bumi

Melalui tindakan menunda atau memberi jarak pada kehamilan selanjutnya, selain orangtua fokus untuk mengurus dan memberikan nutrisi secara maksimal pada anak, jarak kehamilan tiga tahun juga akan membuat anak terhindar dari stunting.

Stunting atau masalah kurang gizi kronis pada anak bisa membuat mereka gagal tumbuh baik secara fisik hingga kognitif atau perkembangan otak anak.

 Karena alasan ini juga, proses menyusui baiknya dijalani selama dua tahun sembari anak diberikan Makanan Pendamping ASI atau MPASI dengan kandungan nutrisi seimbang yang telah disesuaikan usia anak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI