Suara.com - Pasien Covid-19 asal India ini harus kehilangan nyawanya, karena rumah sakit menolak melakukan perawatan. Kenapa?
Dilansir Indian Express, pasien perempuan 60 tahun itu meninggal di dalam ambulans karena belum membayar uang muka perawatan di rumah sakit EM Bypass.
Korban yang tak disebutkan namanya itu diduga meninggal karena terlalu lama menunggu pertolongan dari rumah sakit.
RS EM Bypass diketahui meminta biaya Rp 59 juta. Keluarga yang tak menyanggupi kelimpungan, sehingga proses perawatan tertunda.
Baca Juga: Polisi Klaim Kepala Hendri Alfreet Dibungkus Lakban oleh Rumah Sakit Batam
Padahal, kata seorang kerabat almarhum, mereka sejak awal telah menjelaskan bahwa pasien tengah dalam kondisi kritis saat dibawa ke rumah sakit.
Namun, pihak EM Bypass tetap bergeming. Perempuan asal Tamluk East Midnapore akhirnya tak kuasa menahan sakit.
Dia pun menyusul suaminya yang belum lama ini juga meninggal akibat infeksi virus Corona.
Kondisi itu membuat keluarga pasien murka. Mereka menyalahkan sikap tak profesional rumah sakit yang lebih mementingkan uang dibanding nyawa.
"Otoritas rumah sakit meminta kami membayar 3 lakh Rupee (sekitar Rp 59 juta--Red) sebelum merawatnya," kata seorang kerabat almarhum.
Baca Juga: Tes Serelogy Bagi Pekerja Rumah Sakit
"Dia meninggal saat kami mencoba mengatur uang."
"Kami sudah memberi tahu rumah sakit bahwa kondisi pasien sedang kritis dan keluarga akan segera menyetor uangnya," sesalnya.
Selain di EM Bypass, insiden lain juga terjadi di Howrah. Seorang pria dimintai biaya 51 ribu Rupee atau sekitar Rp10 juta jika ingin melihat mayat ayahnya yang meninggal karena Covid-19.
Menurut keluarga korban, pihak rumah sakit tidak segera menginformasikan tentang kematian ayahnya.
Pada Minggu (9/8/2020) sore, putra almarhum menerima telepon dari rumah sakit yang menginformasikan bahwa ayahnya telah meninggal pada jam 1 pagi.
“Saat kami sampai di rumah sakit, kami diberitahu bahwa jenazahnya sudah dikirim untuk dikremasi," kata putra almarhum, Subhash Gupta.
"Kami diminta membayar 51.000 Rupee untuk melihat jenazahnya," tambahnya.
Anggota keluarga, pada akhirnya diperbolehkan melihat mayat tersebut sebelum dikremmasi. Mereka diduga harus membayar 2.500 Rupee.