Suara.com - Tes PCR swab jadi salah satu andalan untuk deteksi infeksi virus corona. Keakuratan hasilnya dinilai hampir sempurna untuk mendiagnosis Covid-19 dibandingkan dengan rapid tes antibodi.
Sebagai upaya memutus mata rantai penularan Covid-19, Presiden Jokowi telah meminta agar tes ditingkatkan hingga 30 ribu dalam satu hari. Namun hal tersebut masih terkendala dengan alat tes dan jumlah laboratorium.
Atas dasar itu diluncurkan Genomik Solidaritas Indonesia (GSI Lab) sebagai laboratorium tes PCR pertama di Indonesia yang memiliki kapasitas layanan berskala nasional dan berkapasitas besar.
"Dalam mengatasi masalah hal paling penting adalah data. Kondisi pandemi seperti sekarang, deteksi penyebaran infeksi menjadi kunci terpenting dan untuk memutus rantai adalah dengan testing atau melakukan pemeriksaan untuk mengetahui infeksi aktif atau tidak," kata Direktur Utama GSI Lab dr. Nino Susanto dalam konferensi pers virtual, Rabu (12/08/2020).
Baca Juga: Sempat Merosot 50 Persen, Pasar Mobil Bekas di Britania Raya Mulai Pulih
Menurut Nino, PCR swab menjadi baku emas atau standar utama dalam menentukan diagnosa covid-19 dan juga telah mendapat rekomendasi dari organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.
Sebagai yang pertama menjadi laboratorium genomik, GSI Lab diklaim bisa melakukan tes hingga 5.000 dalam sehari. Nino menjelaskan, genomik adalah cabang ilmu pengetahun yang mempelajari materi genetik.
"Dalam hal covid, salah satu pemeriksaan menegakkan diagnosis dengan PCR. Di mana PCR memeriksa materi genetik yang ada di dalam virus," ucapnya.
Ia beranggapan bahwa melakukan tes sebanyak mungkin, menjadi awal penanganan memutus penularan virus. Karena dengan begitu diharapkan, orang yang terdeteksi bisa melakukan isolasi mandiri maupun di rumah sakit kemudian dilakukan pelacakan kontak.
"Saat ini PCR jadi baku emas. Artinya akurasi yang bisa dilakukan mencapai 98 persen. Apakah kemungkinan PCR bisa salah? Dengan metode baik, staf medis berpengalaman, lab baik, seharusnya tidak," ujarnya.
Baca Juga: Kisah dari Kampung Naga Tasikmalaya Tak Kena Dampak Pandemi Virus Corona
Selain hasilnya akurat, swab tes juga tidak memerlukan waktu lama untuk didapatkan hasilnya. GSI Lab sendiri menyediakan pelayanan dengan satu hari setelah pemeriksaan hasilnya akan keluar.
"Tapi memang kami juga membuka kesempatan, membutuhkan hasil yang sama, hari yang sama kami juga melayani," ucap Nino.
Lantaran hasilnya yang lebih akurat, wajar jika harga PCR swab lebih mahal. Untuk antisipasi itu, GSI Lab juga meluncurkan #SwabAndSaveIndonesia yang menjadi program untuk membantu masyarakat mengakses tes PCR secara gratis yang diinisiasi bersama dengan BenihBaik.com dan Shopee.
Pendiri Benihbaik.com Andy F. Noya menjelaskan bahwa program #SwabAndSaveIndonesia mengusung konsep dua untuk satu PCR. Untuk setiap 2 pengetesan PCR gratis yang didonasikan oleh perusahaan atau individu, GSI Lab akan memberikan kontribusi ke dalam program #SwabAndSaveIndonesia dengan menambah 1 pengetesan PCR gratis tambahan.
"Donasi akan disalurkan kepada pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19 untuk memastikan pengetesan PCR gratis terdistribusi dengan baik," kata Andy.