Hilangnya Indra Penciuman & Perasa pada Pasien Covid-19 Bisa Bertahan Lama

Rabu, 12 Agustus 2020 | 13:17 WIB
Hilangnya Indra Penciuman & Perasa pada Pasien Covid-19 Bisa Bertahan Lama
Ilustrasi bau [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu gejala ringan dari infeksi virus corona adalah kehilangan indra penciuman dan perasa. Hal ini membuat penderita Covid-19 tidak bisa membaui apa pun dan merasakan apa yang dikonsumsinya.

Menurut penelitian yang terbit dalam JAMA Otolaryngoloy - Head & Neck Surgery pada Juli lalu menunjukkan kondisi ini memengaruhi 11 persen pasien virus corona.

Dokter mengatakan gejala ini akan kembali dalam beberapa hari, atau dua hingga enam minggu. Tapi, ada juga penderita yang tetap mengalami kondisi anosmia dalam waktu lama.

"Ada kemungkinan yang sangat kecil bahwa ini dapat bertahan lebih lama atau mungkin menjadi masalah kronis. Jika hal ini terjadi, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter Anda," kata Dr. Robert Glatter, seorang dokter darurat di Lenox Hill Hospital di New York City, dikutip Fox News.

Baca Juga: Nekad! Belum Teruji, Putin Klaim Beri Vaksin Covid-19 ke Anaknya

Glatter menjelaskan bahwa belum diketahui kapan kondisi anosmia ini akan bertahan pada orang yang mengalaminya lebih lama.

Ilustrasi mencium bau. [Shutterstock]
Ilustrasi mencium bau. [Shutterstock]

"Kami tidak tahu pasti untuk pemulihan rasa dan bau di antara pasien yang mengalaminya lebih lama. Kami harus memantau mereka untuk jangka waktu yang lebih lama untuk lebih memahami peran peradangan kronis dalam gejala dan pemulihan mereka," sambungnya.

Dokter mungkin akan melakukan sejumlah tes pada orang dengan anosmia yang bertahan lama. Termasuk meminta pasien membandingkan bau yang berbeda dan mengamati hidung dan rongganya melalui MRI.

Sebuah studi terpisah yang terbit dalam jurnal medis The Laryngoscope pada Juli menemukan hilangnya bau akibat infeksi Covid-19 dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko kecemasan dan suasana hati yang tertekan.

Peneliti memperkiarakan hal ini terjadi akibat interaksi virus corona dengan sistem saraf pusat.

Baca Juga: WHO Pantau Vaksin Sputnik Buatan Rusia, Ampuh Cegah Covid-19?

Dilansir dari Healthline, anosmia sering disebabkan oleh pembengkakan atau penyumbatan pada hidung, yang mencegah bau tidak masuk ke bagian atas hidung. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI