Suara.com - Pemerintah Rusia mendaftarkan vaksin Covid-19 buatan mereka yang bernama Sputnik. Dikembangkan di Pusat Penelitian Nasional Gamaleya, vaksin Sputnik menjadi vaksin Covid-19 pertama di dunia yang terdaftar secara resmi.
Terkait hal ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan terus mengikuti perkembangan penelitian vaksin yang dilakukan sejumlah negara, termasuk Rusia.
Juru bicara WHO Tarik Jasarevic mengatakan, penanganan virus Corona, termasuk penelitian vaksin, tidak boleh mengabaikan protokol kesehatan dan keamanan.
"Kami akan terus memantau pengembangan vaksin yang aman dan efektif yang akan membantu kami menangani pandemi ini," kata Jasarevic, dilansir Anadolu Agency.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Rusia Akan Lakukan Vaksinasi Massal Oktober 2020
Menurut dia, WHO terus menjalin komunikasi dengan otoritas kesehatan diskusi sehubungan dengan vaksin tersebut.
"Setelah data uji klinis tersedia, badan pengawas nasional harus siap meninjau data keamanan dan kemanjuran sebelum menggunakannya," tambah Jasarevic.
Setiap minggu, WHO memperbarui draf kandidat vaksin di situs web resminya. Sejauh ini, WHO mencatat 25 kandidat vaksin dalam evaluasi klinis dan 139 dalam evaluasi pra-klinis.
Rusia melaporkan 895.691 kasus Covid-19, yang merupakan kasus terbanyak keempat di dunia.
Berdasarkan data yang dihimpun Johns Hopkins University di Amerika Serikat, sebanyak 20 juta orang di seluruh dunia telah terpapar virus korona.
Baca Juga: Rusia Telah Daftarkan Vaksin Virus Corona, Putri Putin Sudah Dapat
Dari jumlah tersebut, lebih dari 12 juta dinyatakan pulih dan 737 ribu lainnya meninggal dunia.
Jokowi Sebut Vaksin Covid-19 Buatan Indonesia Siap Januari 2021
Di Indonesia, presiden Joko Widodo berharap vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang diuji oleh Bio Farma dan Universitas Padjajaran akan siap pada tahun 2021.
“Kita harapkan di Januari kita sudah bisa memproduksi dan sekaligus juga, kalau produksinya sudah siap, langsung diberikan vaksinasinya kepada sleuruh masyarakat di tanah air,” lanjutnya
Selain itu, Presiden juga mengungukapkan pihaknya berharap diakhir Desember 2020 bisa meningkat produkai vaksin sehingga bisa digunakan untum vaksinasi di tanah air.
Selain itu, Presiden juga menyebutkan vaksin lainnya yakni vaksin merah putih bisa diselesai di tahun 2021 yang dikembangkan full oleh BPOM, LIPU dan Universitas lainnya.
“Tapi kita juga buka diri untuk bekerjasama misalnya dengan sinovac di Tiongkok, kemudian dengan Uni Emirat Arab, juga dengan Korsel dalam rangka secepat-cepatnya bisa lakukan vaksinasi pada seuruh rakyat Indonesia. Kita optimis dengan segera ditemukannya vaksin ini kita bisa kasih vaksin ke seluruh rakyat,” kata Jokowi.