Suara.com - Popularitas suplemen tengah melejit. Suplemen yang sejatinya diandalkan untuk memabntu meningkatkan daya tahan tubuh, kini beberapa di antaranya bahkan diklaim dapat berfungsi sebagai obat penangkal infeksi virus corona.
Dokter spesialis penyakit dalam Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam menegaskan agar masyarakat jangan mudah tertipu dengan klaim tersebut.
"Kalau diklaim mencegah corona, ya sudah jangan dipakai, karena itu tidak benar. Sampai saat ini belum ada obat untuk Covid. Justru kalau ada klaim berlebihan, itu tidak benar," kata Prof Ari saat siaran langsung di Instagram, Selasa (11/8/2020).
Prof. Ari menjelaskan, masyarakat perlu paham bahwa hingga saat ini belum ada obat maupun herbal spesifik untuk menyembuhkan ataupun mencegah virus corona.
Baca Juga: Suplemen Vitamin D Disebut Tak Mengatasi Depresi, Simak Penjelasan Berikut
"Sampai saat ini belum ada obat, belum ada vaksin. Kalau pun ada suplemen, itu tidak spesifik untuk Covid-19," ucap Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.
Prof. Ari menjelaskan bahwa suplemen yang dijual di pasaran ataupun bahan herbal tertentu, itu sebenarnya bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar tidak mudah terinfeksi penyakit. Namun yang perlu diingat, menjaga imunitas tubuh sebaiknya tidak hanya mengandalkan dari konsumsi suplemen.
Menurutnya, mengonsumsi suplemen hanya sebagai upaya tambahan jika merasa asupan gizi dan vitamin yang didapat dari sayur dan buah kurang.
"Kalau bicara daya tahan tubuh, dari unsur makanan, dan kemudian istirahat. Kalau Anda minum suplemen tapi tidurnya kurang, ya jadi masalah. Tidur minimal enam jam (untuk meningkatkan daya tahan tubuh)," tutup Prof. Ari.
Baca Juga: Usia Berapa Anak Bisa Diberi Suplemen dan Vitamin?