Memberikan ASI pada Anak Juga Bisa Selamatkan Bumi, Kok Bisa?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 11 Agustus 2020 | 18:00 WIB
Memberikan ASI pada Anak Juga Bisa Selamatkan Bumi, Kok Bisa?
Ilustrasi ibu menyusui. (Sumber: Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sebelumnya, Instagram Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga sempat menguggah berbagai manfaat dari menyusui. Berikut ini beberapa di antaranya:

1. Menyusui salah satu hak setiap anak
Pemenuhan kebutuhan Air Susu Ibu atau ASI eksklusif 6 bulan, kemudian dilanjutkan selama masa MPASI hingga usia 2 tahun, merupakan upaya pemenuhan hak anak untuk tumbuh dan berkembang optimal. 

2. Penting untuk perkembangan otak

Pekan Menyusui Sedunia (Shutterstock)
Pekan Menyusui Sedunia (Shutterstock)

ASI memiliki kandungan asam lemak tak jenuh ganda yang tinggi, sebagai nutrisi penting untuk perkembangan otak. Pada bulan-bulan pertama kehidupannya bayi belum dapat memproduksi asam lemak ini sehingga sangat tergantung dari ASI sebagai sumbernya.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Amankah Inisiasi Menyusi Dini Dilakukan?

3. Jumlah ASI ditentukan dari ukuran payudara ibu
Jumlah ASI yang dapat dihasilkan tidak tergantung dari ukuran payudara. Seorang ibu dengan payudara kecil tetap dapat menghasilkan ASI sebanyak atau bahkan lebih banyak dari ibu yang payudaranya lebih besar.

4. Penurunan berat badan di awal kelahiran bukan karena kebutuhan bayi tidak tercukupi
Bayi ASI atau bukan ASI akan mengalami penurunan berat badan di hari-hari pertama setelah lahir. Hal itu tidak perlu dikhawatirkan. Berat badan bayi ASI pada umumnya tidak turun melebihi 7 persen berat lahir pada 72 jam pertama dan secara keseluruhan tidak melebihi 10 persen berat lahir. Pada usia 2 minggu berat bayi diharapkan sudah kembali mencapai berat lahirnya.

5. Menyusui langsung akan mendapat lebih banyak keuntungan
Menyusui langsung dari payudara memberikan lebih banyak keuntungan dibanding ASI perah. Bayi yang mengonsumsi ASI perah kehilangan peluang "melengkapi" koloni kuman baik dari permukaan areola dan puting ibu, serta tidak mendapat kesempatan "memesan" komposisi ASI melalui sinyal di saliva (air liur) seperti yang dilakukan bayi saat menyusu di payudara ibu.

6. ASI membentuk zat imun bayi
Kontribusi ASI sebagai zat imun sejak awal kehidupan bayi sangat besar, terutama berasal dari imunoglobulin A yang berlimpah dalam kolostrum, komponen oligosakarida (HMOs), dan sitokin TGF-β. Ketiganya melindungi bayi yang disusui dari infeksi dan alergi, dengan cara menyeimbangkan lingkungan mikroba saluran cerna, meredakan peradangan dan membantu berkembangnya toleransi imun. 

Baca Juga: Hari Terakhir Pekan Menyusui Dunia, Ketahui 6 Manfaat Asi Untuk Buah Hati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI