Antibodi, Penentu Kita Kebal Terhadap Suatu Penyakit atau Tidak

Selasa, 11 Agustus 2020 | 17:46 WIB
Antibodi, Penentu Kita Kebal Terhadap Suatu Penyakit atau Tidak
Ilustrasi penularan virus corona. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa penyakit dapat memberi kita kekebalan seumur hidup, misalnya campak. Tetapi ada penyakit yang hanya akan memberi kekebalan sementara, contohnya flu musiman, inilah sebabnya kita seharusnya divaksinasi setiap tahun.

Mengapa hal ini terjadi?

Perkembangan kekebalan tubuh terhadap penyakit tergantung pada antibodi, protein yang diproduksi di dalam tubuh sebagai respons terhadap infeksi.

Antibodi merupakan salah satu pertahanan tubuh yang akan melapisi sel penyerang dan mencegahnya membajak sel kita dan menggandakannya.

Baca Juga: Benarkah Cegukan Bisa Menjadi Gejala Virus Corona?

Setelah infeksi hilang, kadar antibodi sering kali berkurang, tetapi beberapa bertahan, siap untuk meningkatkan produksi lagi jika penyakit yang sama menyerang kembali.

Sel T, sistem kekebalan tubuh (Pixabay)
Sel T, sistem kekebalan tubuh (Pixabay)

Inilah mengapa kita tidak akan sakit dengan penyakit yang sama untuk kedua kalinya.

Sedangkan saat kita terserang patogen untuk kedua kalinya dan tetap jatuh sakit, itu bukan karena tubuh kehilangan kekebalan.

Penyebabnya bisa karena patogen bermutasi dan sistem kekebalan tidak lagi mengenalinya, atau karena tubuh cenderung meningkatkan respons kekebalan yang jauh lebih rendah.

"Tubuh tidak benar-benar lupa," kata Marc Jenkins, ahli imunologi di Fakultas Kedokteran Universitas Minnesota, Minneapolis.

Baca Juga: Gegara Virus Corona, Wilayah Utara Australia Bakal Ditutup Hingga 2022

Menurutnya, beberapa virus dapat bermutasi dengan mudah, dan ada yang tidak. Misalnya saja virus polio yang sulit mengubah genomnya.

Antibodi di dalam tubuh (berbentuk Y) (Freepik)
Antibodi di dalam tubuh (berbentuk Y) (Freepik)

Untuk penyakit yang tidak termasuk dalam salah satu kategori ini, artinya virus tidak bermutasi dengan cepat dan umumnya memicu respons kekebalan yang kuat, yang cenderung bertahan lebih lama.

Sebenarnya ilmuwan masih tidak yakin mengapa kita mempertahankan respons antibodi dalam waktu lama untuk beberapa penyakit.

Ada kemungkinan bahwa infeksi umum, seperti cacar, sebenarnya sudah menginfeksi kembali tanpa disadari. Namun, antibodi yang sudah terbangun menghancurkan infeksinya.

Dalam kasus ini, sistem kekebalan akan berada di kapasitas penuh karena infeksi berulang.

"Itu membuat kekebalan tetap waspada," ujar Jenkins, dilansir Live Science.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI