Suara.com - Suasana perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-75 mulai terasa di sejumlah daerah.
Di Badung, Bali, sejumlah pemuda dari komunitas Rare Angon Marekedat di Banjar Tegeha, Sempidi, Kabupaten Badung, Bali, membuat layangan berteme merah putih untuk merayakan semangat kemerdekaan.
"Agustus adalah bulan kemerdekaan Republik Indonesia, sehingga kami dari Rare Angon Marekedat membuat tema layangan Celepuk merah putih. Layang-layang kami buat sebanyak 17 buah untuk menandakan tanggal 17 Agustus," ujar salah satu anggota Rare Angon Marekedat, Kadek Yogi Pranata di Mangupura, Badung, Selasa (11/8/2020).
Ia mengatakan layangan tersebut dibuat secara bersama-sama oleh pemuda setempat. Bahan yang digunakan adalah bambu untuk kerangka layangan dan kain berwarna merah dan putih.
Baca Juga: Cara Mendaftar Upacara Virtual HUT Kemedekaan RI ke-75 yang Diikuti Jokowi
Untuk membuat layangan tersebut lebih bernuansa kemerdekaan, sebagian kain juga dipotong hingga membentuk angka 75 yang kemudian ditempel di layangan sesuai dengan peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Selain itu, terdapat layangan yang di cat hingga membentuk gambar Bung Karno.
Kadek Yogi Pranata menjelaskan layangan itu juga dibuat dengan ukuran bervariasi dari yang paling kecil yaitu 1,7 meter hingga layangan yang paling besar berukuran tiga meter.
"Untuk biaya pembuatan layang-layang ini menghabiskan sekitar Rp150 ribu hingga Rp200 ribu per layangan dan menggunakan uang kami sendiri. Tapi itu tidak masalah, kami ingin meningkatkan rasa nasionalisme bagi generasi muda Indonesia salah satunya menggunakan media layang-layang ini," katanya.
Setelah dibuat, sejumlah pemuda dalam komunitas itu juga telah langsung mencoba di areal persawahan sekitar tempat tinggalnya. Rencananya, pada tanggal 17 Agustus mendatang, seluruh layangan juga akan kembali diterbangkan bersamaan.
Baca Juga: Bukan Hanya Sinovac, Indonesia Juga Siapkan Vaksin Covid-19 Lokal
"Tanggal 17 Agustus nanti rencananya kami terbangkan bareng-bareng. Tergantung kondisi angin, kalau angin bagus jam 10.00 pagi sudah kami terbangkan," ungkapnya.