Suara.com - Aktris Amerika Alyssa Milano mengatakan bahwa ia masih mengalami kerontokan rambut meski sudah sembuh dari Covid-19 yang dideritanya beberapa bulan lalu.
Pada awal Agustus, Milano mencuit bahwa ia dinyatakan memiliki antibodi virus corona Covid-19.
Ia terinfeksi selama dua minggu pada April 2020 lalu. Gejala yang dirasakannya adalah kesulitan bernapas, kehilangan indra penciuman, merasa lelah, dan disorientasi yang parah.
Milano juga kehilangan berat badannya sebanyak empat kilogram akibat masalah pencernaan.
Baca Juga: Rayakan Ultah ke-60, Antonio Banderas Umumkan Positif COVID-19
Meski sekarang sudah sembuh, perempuan 47 tahun ini mengaku masih mengalami efek dari Covid-19, yaitu kerontokan rambut.
Dalam cuitan terbarunya di Twitter ia mengunggah video saat sedang menyisir rambut, kemudian ia mengambil gumpalan rambut rontok dari sisir yang digunakannya.
"Aku akan menunjukkan apa yang #Covid-19 lakukan kepada rambut kalian. Tolong tanggapi ini dengan serius. #pakaimasker #efekjangkapanjang," tulis Malino.
Rambut rontok memang merupakan efek samping yang baru teridentifikasi dari Covid-19, dan bisa jadi akibat trauma, lapor Business Insider.
Tidak hanya Milano, beberapa orang lainnya juga mengeluhkan dampak yang sama.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Papua Nugini Malah Cabut Lockdown
Menurut dokter, kemungkinan ini adalah kondisi telogen effluvium, ketika rambut berhenti tumbuh dan akhirnya rontok setelah stres parah atau peristiwa traumatis.
"Saat tubuh berada dalam situasi yang sangat menegangkan, pada dasarnya tubuh mengalihkan energi dari menumbuhkan rambut ke hal-hal yang lebih penting," kata Dr. Nate Favini, pimpinan medis di Forward.
Rambut rontok bisa terjadi beberapa bulan setelah pasien sembuh, dan bisa berlangsung antara tiga sampai enam bulan.
Orang-orang yang menderita Covid-19 parah mungkin lebih berisiko kehilangan rambutnya atau mengalami kebotakan, dan mungkin butuh waktu lebih lama untuk menumbuhkannya.