Suara.com - Pernahkah kamu mengalami pusing, kepala berputar dan pandangan gelap saat tiba-tiba terlonjak dari posisi duduk ke posisi berdiri? Mungkin kamu bertanya-tanya, apa sebabnya ya?
Kebanyakan orang mengira jika hal ini disebabkan oleh tekanan darah rendah yang mereka idap.
Seperti pada sebuah video TikTok yang beredar, memperlihatkan bagaimana seseorang mengalami kondisi tersebut.
"Darah rendah can relate," begitu yang ditulis dalam video tersebut dan viral di Twitter hingga mendapat lebih dari 8.800an dan 4.100an retweet.
Baca Juga: Kepala Pusing Saat Berdiri Setelah Bangun Tidur, Benarkah Darah Rendah?
Video yang kembali diunggah oleh akun @Anitaa260 tersebut mendapatkan berbagai komentar dari warganet. Selain banyak yang mengaku sering mengalami kondisi tersebut, ternyata tidak sedikit yang menyanggah jika hal ini bukanlah disebabkan oleh tekanan darah rendah.
"Walau orang tekanan darah normal atau hipertensi, kalo tiba2 berdiri, yang membuat darah banyak turun ke tubuh bagian bawah, tapi jantung telat mengkompensasi memompa darah ke otak secara adekuat. Ya tetep aja pusing," tulis akun Dokter Aan Kusumandaru melalui akun Twitter-nya @aan__.
Ya, dikutip Hello Sehat, kondisi ini disebut hipotensi ortostatik (HO). Peningkatan denyut jantung yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi ketika kamu berubah posisi, misalnya dari duduk lama atau rebahan dan langsung berdiri cepat.
Selain pusing, kepala berputar dan pandangan gelap, gejala lainnya yang mungkin muncul adalah sensasi tubuh goyah dan jantung berdebar karena penurunan tekanan darah mendadak.
Biasanya ketika kamu perlahan bangun untuk berdiri, darah sedikit demi sedikit mengalir turun ke kaki. Namun ketika kamu berdiri terburu-buru atau tiba-tiba, gaya gravitasi bumi jadi menarik paksa sebagian besar aliran darah mengalir cepat menuju kaki dan menggenang di pembuluh darah bawah.
Baca Juga: Waspada Kadar Gula Darah Rendah Saat Puasa, Begini Cara Penanganannya
Bayangkan derasnya aliran air terjun. Akibatnya, otak mengalami kekurangan darah. Untuk menyiasatinya, otak langsung memaksa jantung untuk bekerja ekstra keras memompa lebih banyak darah agar bisa disalurkan ke otak dan bagian tubuh lainnya.
Pada akhirnya, kerja jantung yang semakin keras akan meningkatkan denyut jantung.
Di saat bersamaan juga dapat memperketat pembuluh darah serta menurunkan tekanan darah. Mekanisme ini sebenarnya bertujuan untuk mengembalikan tekanan darah seperti sedia kala.
Sayangnya, respon ganti rugi ini kadang bisa muncul terlambat atau tidak bekerja sama sekali. Akibatnya pasokan darah ke otak tetap jauh dari kata cukup.
Padahal untuk bisa berfungsi optimal, otak membutuhkan asupan darah yang cukup. Inilah yang memicu sensasi pusing setelah berdiri mendadak dan kegoyahan serasa ingin pingsan.
Sebenarnya, hal ini bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan, karena biasanya hanya terjadi sesekali. Namun jika kamu sering sekali mengalaminya, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut pada dokter.
Di sisi lain, tekanan darah rendah mendadak setelah berdiri yang terjadi berulang kali dapat menimbulkan komplikasi yang lebih serius, terutama pada orang dewasa yang lebih tua, seperti cedera jatuh (dalam kasus yang jarang), hipertensi, Parkinson, diabetes, penyakit jantung koroner, stroke, hingga gagal jantung.
Bagaimana mencegahnya?
Untuk mencegah hal ini, kamu harus bangkit berdiri dengan perlahan dan perlu terus mencukupi kebutuhan cairan tubuh sepanjang hari. Cairan elektrolit bisa membantu mempercepat pemulihan.
Olahraga teratur dengan intensitas ringan secara rutin juga mampu meningkatkan kekuatan otot dinding pembuluh darah, sehingga mengurangi penggenangan darah di kaki.
Orang-orang yang sedang bed rest karena sakit dalam jangka waktu panjang harus mencoba duduk setiap hari dan berolahraga di tempat tidur bila memungkinkan.