Suara.com - Update Covid-19 hari ini, Selasa (11/8/2020), mencatat angka fantastis jumlah pasien Covid-19 anak-anak di Amerika Serikat.
American Academy of Pediatrics and Children’s Hospital Association mencatat, total sebanyak 338.982 anak telah terinfeksi Covid-19 sejak awal pandemi.
Laporan itu muncul ketika orangtua dan para pimpinan sekolah menolak untuk melanjutkan belajar tatap muka karena virus terus melonjak di beberapa negara bagian.
Tujuh dari sepuluh infeksi itu berasal dari negara bagian di Selatan dan Barat, dari 49 negara bagian bersama dengan Washington D.C., Puerto Rico dan Guam.
Baca Juga: Kemenkes: Lebih dari Separuh Kematian Pasien Covid-19 Anak Dialami Balita
Dikutip dari situs New York Times, data itu kemungkinan lebih tinggi karena laporan tidak menyertakan dari Texas dan informasi dari beberapa negara bagian di luar New York City.
Laporan tersebut mencatat bahwa anak-anak jarang sakit parah akibat Covid-19. Tetapi laporan lain, dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), menyoroti bagaimana ancaman dari kondisi terkait Covid-19, yang disebut Sindrom Peradangan Multisistem pada Anak-anak atau MIS- C.
Anak-anak memang menjadi kelompok rentan paparan Covid-19. Indonesia sendiri menjadi negara dengan angka kematian Covid-19 pada anak tertinggi di Asia Tenggara.
Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Aman Pulungan pernah menyampaikan bahwa telah ada 51 anak meninggal akibat Covid-19. Sedangkan kasus terkonfirmasi positif sebanyak 2.712 anak hingga 20 Juli 2020.
Aman menyampaikan bahwa paling banyak anak yang meninggal masih berusia 29 hari sampai 11 bulan, yakni sekitar 17 orang. Sementara itu, anak yang dinyatakan suspect virus corona, dicatat IDAI ada 7.633 orang, 290 di antaranya dinyatakan meninggal dunia.
Baca Juga: Dokter Anak: Separuh Pasien Covid-19 Anak Mengalami Gejala Demam dan Batuk
Menurut Aman, data itu menunjukan bahwa perhatian terhadap anak masih kurang. Ia menegaskan bahwa harusnya anak menjadi perhatian utama.