Suara.com - Filipina mencetak rekor kasus harian tertinggi dalam sejak sejak pandemi Covid-19 berlangsung. Dengan ini, Filipina masih menjadi negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di Asia Tenggara.
Dilansir Anadolu Agency, Filipina mengkonfirmasi 6.958 infeksi Covid-19 pada Senin (10/8/2020).
Departemen Kesehatan Filipina mengatakan ini merupakan hari ke-12 jumlah kasus harian di atas 3.000, dilansir the Philippine Star.
Dengan penambahan itu, artinya kini total kasus menjadi 136.638, tertinggi di Asia Tenggara.
Baca Juga: Kasus Menurun, Pemkot Semarang Tetap Siapkan Sanksi Warga Tak Pakai Masker
Mayoritas kasus itu berasal dari Metro Manila, episentrum Covid-19 di Filipina, yaitu 4.163.
Sementara itu 24 orang meninggal karena Covid-19 dalam 24 jam terakhir, sehingga total kematian 2.293.
Sedang 633 pasien kembali pulih dari Covid-19, sehingga total kepulihan menjadi 68.159.
Awal pekan lalu, Duterte mengumumkan untuk memperketat kembali karantina demi menekan lonjakan kasus.
Pengetatan karantina itu berlaku di Metro Manila, Bulacan, Cavite, Rizal dan Laguna. Karantina berlaku hingga 18 Agustus.
Baca Juga: Filipina Resmi Resesi Ekonomi Akibat Pandemi Virus Corona
Presiden Rodrigo Duterte Turun Tangan
Sebelumnya, Presiden Filipina Rodrigo Duterte turun tangan langsung menangani pandemi Covid-19 yang menghantam Filipina.
Duterte akan menyampaikan pidato kenegaraan soal infeksi Covid-19 yang terus meningkat dan langkah-langkah penanganannya hari ini.
Sebelum pidato itu, Duterte akan menggelar rapat bersama anggota Kabinet dan Satuan Tugas Antarlembaga untuk Manajemen Penyakit Menular yang Muncul (IATF).
Selain tanggapan pandemi, rapat itu juga akan membahas sederet persoalan kontroversi, termasuk terkait Perusahaan Asuransi Kesehatan Filipina (PhilHealth).
Sejak pagi ini, anggota Kabinet dan IATF terbang ke Davao, kota asal Duterte, untuk mengikuti rapat yang akan digelar sore.
Duterte telah berada di Davao sejak 3 Agustus lalu.
Terakhir kali Duterte berbincang dengan IATF dalam konferensi yang tergesa-gesa pada awal Agustus lalu.
Konferensi itu terkait seruan pekerja medis yang berada di garis terdepan penanganan Covid-19.
Para pekerja medis mendesak agar Duterte kembali memperketat karantina masyarakat.