Suara.com - Pakar kesehatan mengingatkan beragam faktor yang bisa menyebabkan bayi mengalami stunting. Salah satunya, anemia yang dialami ibu hamil dan asap rokok di sekitarnya..
Dilansir ANTARA, Pakar Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia Siti Rahayu Nadhiroh menyatakan stunting dapat membuat anak tumbuh pendek dan perkembangan otaknya tidak maksimal.
"Paparan kombinasi tersebut berpengaruh terhadap rendahnya skor pertumbuhan linier (panjang badan) bayi usia enam bulan. Paparan kombinasi tersebut juga cenderung berkontribusi terhadap rendahnya skor perkembangan terutama pada skala motorik," ujarnya di Surabaya, Senin (10/8/2020).
Nadhiro mengatakan dalam penelitian disertasinya, diketahui bahwa bayi dengan paparan kombinasi anemia kehamilan dan asap rokok memiliki skor pertumbuhan linier lebih rendah secara signifikan sebesar 11,4 poin.
Baca Juga: Jokowi Minta Jajarannya Fokus Turunkan Angka Stunting di 10 Provinsi
Kemudian, panjang badan menurut umur lebih rendah secara signifikan 0,8 poin dibandingkan bayi tanpa paparan.
"Sedangkan pada perkembangan motorik, bayi yang terpapar asap rokok saat kehamilan hingga usia enam bulan dan ditambah ibu mengalami anemia saat kehamilan, memiliki skor motorik lebih rendah 6,8 poin dibandingkan bayi tanpa paparan," ucapnya.
Pada penelitian tersebut, dia telah mengamati sebanyak 163 ibu hamil yang memeriksakan kandungannya di tujuh Puskesmas di Jakarta, periode 2016 hingga 2019.
Pengamatan tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah yang terpapar asap rokok dan menderita anemia selama kehamilan, hingga bayi lahir dan berlanjut sampai usia enam bulan.
"Prevalensi perokok dalam keluarga dan anemia pada ibu hamil cukup tinggi di Indonesia. Karena itu, penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh paparan anemia kehamilan dan asap rokok terhadap pertumbuhan linier dan perkembangan bayi usia 6 bulan," tutur dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga itu.
Baca Juga: Beri Target Menkes, Jokowi: 2024 Angka Stunting Harus Turun Jadi 14 Persen
Penelitian tersebut merupakan bagian dari PEER Health study. Dalam penelitian tersebut, diketahui sepertiga ibu hamil mengalami anemia, sepertiga bayi terpapar asap rokok dan kurang dari 10 persen bayi terpapar keduanya.