Ahli: Obat Arthritis Bisa Turunkan Risiko Komplikasi akibat Diabetes Tipe 1

Senin, 10 Agustus 2020 | 11:07 WIB
Ahli: Obat Arthritis Bisa Turunkan Risiko Komplikasi akibat Diabetes Tipe 1
Seorang perempuan menyuntikkan obat diabetes. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Para peneliti di Inggris menguji penggunaan Abatacept, obat yang biasa digunakan untuk arthritis sebagai perawatan orang dengan diabetes tipe 1. Para peneliti berharap obat ini bisa digunakan untuk umum dalam empat hingga lima tahun ke depan.

"Kami telah menemukan sesuatu yang baru dan jika dapat bertahan dengan pengujian lebih lanjut, maka ini adalah paradigma yang berpotensi menjadi pengobatan penting," ujar Profesor Lucy Walker, dari University College London, seperti yang dikutip dari The Sun.

Walker mengatakan, pengujian Abatacept pada orang dengan diabetes tipe 1 disebut tak hanya memperlambat perkembangan penyakit namun juga mencegah risiko komplikasi.

"Ini hal yang cukup besar jika Anda dapat menekan penyakit karena tidak hanya memperlambat perkembangan tetapi juga mengurangi risiko komplikasi,: imbuhnya.

Baca Juga: Sama Berisikonya, Apa Perbedaan Diabetes Tipe 1 dan 2?

Komplikasi diabetes bisa sangat beragam yakni seperti kebutaan, borok kaki, gangren yang membutuhkan amputasi, dan gagal ginjal.

Kenali ciri-ciri diabetes pada anak. (Shutterstock)
Kenali ciri-ciri diabetes pada anak. (Shutterstock)

Melansir dari Insider, sekitar 5-10 persen penderita diabetes digolongkan sebagai tipe 1. Diabetes tipe 1 adalah ketika tubuh tidak dapat memproduksi insulin sendiri. Jadi, para pasien harus diobati dengan suntikan insulin atau pompa insulin yang diberikan setiap hari.

Jenis diabetes ini lebih sering didiagnosis selama masa kanak-kanak atau remaja daripada orang dewasa.

"Para peneliti belum mengetahui penyebab pasti diabetes tipe 1," kata Arnold Saperstein, MD, FACP, seorang ahli endokrinologi dan kepala medis di Cecelia Health pada Insider.

Banyak yang percaya penyakit ini mungkin disebabkan oleh reaksi autoimun di mana tubuh menyerang sel-selnya sendiri sehingga tidak dapat memproduksi insulin.

Baca Juga: Ahli Peringatkan Virus Corona Covid-19 Bisa Sebabkan Diabetes Baru

Namun, ada hal lain yang dapat meningkatkan risiko diabetes, yakni faktor keturunan serta riwayat infeksi virus seperti enterovirus yang biasanya menunjukkan gejala pernapasan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI