Di Tengah Pandemi, Dokter Lintas Batas Bantu Korban Ledakan Lebanon

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 07 Agustus 2020 | 20:10 WIB
Di Tengah Pandemi, Dokter Lintas Batas Bantu Korban Ledakan Lebanon
Sebuah helikopter tentara Lebanon terbang di pelabuhan Beirut pada 5 Agustus 2020 setelah ledakan besar di wilayah pelabuhan Beirut, Lebanon, Rabu (5/8/2020). [Foto/AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dokter Lintas Batas (MSF) menjadi salah satu pihak pertama yang terlibat dalam pertolongan korban ledakan di Beirut, Lebanon.

Di tengah ancaman pandemi, para relawan membantu korban yang rata-rata kehilangan tempat tinggal karena dampak ledakan yang sangat kuat.

"Situasi di Lebanon sudah kritis sebelum ledakan," ujar Emmanuel Massart, Koordinator Operasi MSF, dalam keterangan resmi yang diterima Suara.com, Jumat (7/8/2020).

Salah satu penyebab krisis di Lebanon adalah penanganan pandemi Covid-19 yang belum signifikan. Kasus meningkat di sejumlah daerah sementara rumah sakit kewalahan menangani pasien yang terus bertambah.

Baca Juga: Heroik! Kisah Perawat Selamatkan Tiga Bayi saat Insiden Ledakan di Lebanon

"Lebih banyak orang juga berjuang untuk mengakses perawatan kesehatan karena krisis ekonomi. Ledakan itu mengubah situasi yang tadinya sangat sulit menjadi kekacauan hanya dalam beberapa detik," tambahnya lagi.

Tim MSF terus menilai kebutuhan rumah sakit dan layanan darurat serta mencari peluang lebih lanjut untuk memberikan dukungan kepada sistem medis di Lebanon bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Masyarakat dan aktor kesehatan lainnya.

Seorang anak muda mengevakuasi orang tua saat ledakan besar di wilayah pelabuhan Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020). [Foto/AFP]
Seorang anak muda mengevakuasi orang tua saat ledakan besar di wilayah pelabuhan Beirut, Lebanon, Selasa (4/8/2020). [Foto/AFP]

Mereka juga memperhatikan kebutuhan masyarakat yang tinggal di daerah terabaikan di Beirut.

"Beberapa rekan kami secara spontan pergi ke fasilitas kesehatan untuk melihat bagaimana mereka dapat membantu petugas medis yang menangani keadaan darurat," jelas Jonathan Whittall, Koordinator Tanggap Darurat MSF di Beirut.

Selain itu, kesehatan mental adalah pilar utama intervensi MSF di Lebanon, dan tim sedang dilengkapi untuk memberikan dukungan psikologis kepada mereka yang membutuhkannya di kota.

Baca Juga: Pejabat Lebanon Tewas Misterius Setelah Minta Amonium Nitrat Dipindah

Rumah sakit MSF Bar Elias, di Lembah Beqaa, juga sedang disiapkan jika diperlukan untuk menerima pasien yang membutuhkan perawatan pasca bedah

"Kami terus mengidentifikasi cara-cara lainnya yang dapat kami lakukan untuk membantu rakyat Lebanon setelah tragedi ini," kata Whittall.

"Kami juga menyumbangkan peralatan pertolongan pertama untuk luka ke Pertahanan Sipil segera setelahnya," tutupnya.

Beberapa jam setelah ledakan, menurut Menteri Kesehatan, ribuan korban luka berjatuhan ke rumah sakit yang masih berfungsi.

Sebagian besar kewalahan dengan arus pasien dan mulai kehabisan persediaan. Bangunan kesehatan lain yang lebih dekat ke pelabuhan telah hancur total, dan beberapa lainnya rusak parah sehingga mereka harus menutup dan memindahkan semua pasien ke tempat lain.

Perawatan kasus parah dan kritis - seperti cedera kepala dan cedera dada - diprioritaskan oleh rumah sakit dan layanan ambulans pada malam pertama. Sejak itu, ribuan pasien lainnya telah dirawat karena luka yang tidak terlalu parah seperti luka yang disebabkan oleh kaca dari jendela yang pecah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI