Prancis Tambah 1.600 Pasien Covid-19 dalam 24 Jam Terakhir

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Jum'at, 07 Agustus 2020 | 15:47 WIB
Prancis Tambah 1.600 Pasien Covid-19 dalam 24 Jam Terakhir
Ilustrasi menara Eiffel di Paris, Prancis. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah Belanda dan Jerman, peningkatan kasus virus Corona Covid-19 juga dilaporkan Prancis, membuat ancaman gelombang kedua virus Corona semakin nyata di dataran Eropa.

Dilansir ANTARA, lasus virus corona di Prancis melonjak hingga lebih dari 1.600 kasus dalam 24 jam terakhir pada hari kedua, Kamis (6/8), diiringi dengan peningkatan jumlah pasien di unit perawatan intensif.

Tercatat 1.604 kasus harian Covid-19, yang lebih rendah dibandingkan 1.695 kasus pada Rabu (5/8). Angka tersebut tidak jauh dari 1.828 kasus yang dilaporkan pada 30 Mei.

Secara kumulatif, jumlah kasus Covid-19 di Prancis mencapai 195.633.

Baca Juga: Demonstran Minta Presiden Prancis Lengserkan Presiden Libanon

Rata-rata pergerakan kasus baru selama tujuh hari, yang kini berada pada angka 1.351, mengalami kenaikan satu hari selama 11 hari terakhir, dengan lonjakan hampir 50 persen.

Angka 1.351 adalah lima kali lipat lebih tinggi daripada 272 kasus pada 27 Mei, tapi juga lebih rendah tiga kali lipat dari puncaknya, yaitu 4.537 kasus pada 1 April.

Meski terjadi lonjakan kasus baru, jumlah pasien Covid-19 rawat inap terus menurun sampai 88 menjadi 5.060, memperpanjang tren selama 10 pekan.

Sementara itu, jumlah pasien ICU bertambah enam orang menjadi 390.

Otoritas kesehatan Prancis melaporkan tujuh kematian baru Covid-19 sehingga totalnya menjadi 30.312, angka tertinggi ketujuh di dunia.

Baca Juga: Penyanderaan oleh Pria Bersenjata di Bank Prancis, Tahan 6 Orang

Ancaman gelombang kedua di Eropa

Sebelumnya, Jerman dan Belanda juga melaporkan peningkatan kasus Covid-19. Ahli mengungkap, gelombang kedua virus Corona di Eropa bisa datang lebih cepat dari perkiraan.

Jumlah pasien positif harian di Jerman terus naik dalam beberapa minggu terakhir. Beberapa ahli kesehatan memperingatkan masyarakat kurang mematuhi protokol kesehatan seperti memelihara kebersihan dan menjaga jarak sehingga virus corona (SARS-CoV-2) cepat menyebar di komunitas.

"Kita telah memasuki gelombang kedua, terlihat dari (kasus pasien positif, red) yang perlahan naik," kata Susanne Johna, presiden Marburger Bund, organisasi yang mewakili para dokter di Jerman, saat diwawancarai koran Augsburger Allgemeine.

Ia menjelaskan keinginan kembali beraktivitas normal dan longgarnya aturan pembatasan dapat menyudahi keberhasilan yang telah dicapai Jerman dalam mengendalikan Covid-19.

Ia meminta masyarakat Jerman untuk mematuhi aturan pembatasan sosial, menjaga kebersihan, dan mengenakan masker.

Sejauh ini, Jerman dapat menekan angka kematian sehingga korban jiwa di sana jauh lebih rendah daripada di negara Eropa lainnya seperti Prancis dan Italia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI