Suara.com - Inisiasi menyusui dini (IMD) menjadi salah satu kunci keberhasilan menyusui bagi buah hati. Seperti diketahui, ASI merupakan asupan terbaik bagi bayi yang baru lahir hingga usia 6 bulan.
Bahkan, pemberian ASI disarankan hingga bayi berusia dua tahun. Tapi di tengah pandemi Covid-19 banyak kekhawatiran dari para orangtua karena takut menularkan virus corona ke bayi mereka.
Salah satu kekhawatiran yang timbul ialah apakah IMD bisa dilakukan dan cukup aman di tengah situasi pandemi Covid-19?
![Ilustrasi ibu menyusui. (pexels)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/09/26/71838-ilustrasi-ibu-menyusui-pexels.jpg)
Secara umum, menurut pemimpin NICU Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Dr. dr. Naomi Esthernita F. Dewanto, Sp.A(K), inisiasi menyusui dini memang sangat dianjurkan bagi para ibu yang baru melahirkan. Namun, perlu juga diingat dengan status kesehatan sang ibu di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga: Pandemi Covid-19 Bikin Menyusui Tak Lancar, Ini Tips Jaga Produksi ASI
"Kita mesti tahu dulu status ibunya apa, kalau tidak terinfeksi covid kita harus memberikan IMD,"ujar Naomi saat webinar, Jumat, (7/8/2020).
Naomi melanjutkan, bahwa meski sang ibu juga dinyatakan positif, sebenarnya juga bisa tetap bisa menyusui sang anak. Tapi hal itu mesti dilakukan dengan sangat hati-hati dan juga dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Kita rulenya tetap memberikan IMD, apalagi tidak terinfeksi covid kita selalu ibu yang melahirkan diskrining sebelum melahirkan. Jadi kita tergantung status ibunya kalau tidak terinfeksi itu IMD tidak apa," ujar Naomi.
"Tapi tetap dengan protokol kesehatan harus pakai maser surgical dan penolongnya pakai APD."
Sebagai informasi, Pekan ASI Sedunia selalu dirayakan setiap tanggal 1 hingga 7 Agustus. Tema untuk tahun ini adalah Support Breastfeeding for Healthier Planet. Di tahun 2020 ini, WHO, UNICEF dan WABA (World Alliance for Breastfeeding Action) mengaitkannya dengan isu kesehatan lingkungan.
Baca Juga: Melalui ASI, Ibu Mentransfer Sistem Kekebalan kepada Anak
Terlebih lagi, tahun 2020 ini dunia diguncang dengan pandemi COVID-19 yang membuat kita semakin sadar bahwa kesehatan lingkungan sangat berpengaruh besar bagi kehidupan kita.
Salah satu tujuan penyelenggaraan pekan ASI sedunia adalah untuk menyadarkan masyarakat betapa pentingnya peran ASI untuk tumbuh kembang bayi.
“Sesuai dengan tema Pekan ASI Sedunia, untuk menyehatkan bumi setiap bayi lahir perlu diberi ASI, terutama bayi yang sakit di Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Siloam Hospitals Kebon Jeruk berusaha mendukung ibu menyusui dengan berbagai cara, seperti Klinik Laktasi, konseling untuk mendukung ibu menyusui di NICU, Family Centered Care (FCC), memberikan pelatihan dan lainnya agar memberikan edukasi ibu untuk menyusui,” ujar Dr. dr. Naomi.
Dengan adanya FCC, orang tua bisa tinggal dan memantau perkembangan bayinya, ibu tetap memberikan ASI Eksklusif, sehingga merangsang proses penyembuhan bayi karena dipercaya kedekatan orang tua dan bayi membantu hormon oksitosin dapat memproduksi ASI agar ikatan batin ibu dan anak semakin kuat.