Suara.com - Vaksin Covid-19 menjadi harapan di tengah pandemi yang tengah melanda dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, ketersediaan vaksin menjadi cara cepat memulihkan ekonomi.
Dilansir ANTARA, pemulihan ekonomi di seluruh dunia bisa terjadi lebih cepat jika vaksin Covid-19 tersedia untuk semua orang sebagai barang publik, kata Direktur WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Jumat (7/8/2020).
Tedros menyampaikan pandangan itu saat diskusi panel daring dengan anggota Forum Keamanan Aspen di Amerika Serikat yang diselenggarakan oleh jaringan NBC.
Direktur kedaruratan WHO Michael Ryan, yang ditanya soal calon vaksin Rusia, mengatakan kepada panel bahwa apa yang diperlukan sekarang adalah memastikan vaksin apa pun aman dan efektif.
Baca Juga: Buruan Daftar! Kuota Relawan Uji Vaksin Corona Bandung Tinggal 820 Orang
Ryan juga mengatakan otoritas harus mampu membuktikan keampuhan vaksin Covid-19 melalui uji klinis tradisional ketimbang studi tantangan manusia.
Ryan merujuk pada paparan virus yang disengaja terhadap relawan yang divaksinasi untuk melihat apakah vaksin bereaksi.
Tedros juga mengatakan kepada panel bahwa kepemimpinan dan dukungan AS terhadap kesehatan masyarakat telah menyelamatkan banyak nyawa.
Tedros menyebutkan penarikan diri AS dari WHO baru-baru ini bukanlah perkara dana, tetapi lebih menyangkut hubungan AS dengan badan PBB tersebut. Ia berharap Washington akan mempertimbangkan lagi keputusannya.
Dalam wawancara radio pada Kamis, Trump mengumumkan bahwa AS kemungkinan akan mendapatkan vaksin Covid-19 sebelum pemilihan presiden 3 November mendatang, perkiraan yang lebih optimistis dari waktu yang ditentukan oleh pakar kesehatannya sendiri di Gedung Putih.
Baca Juga: Tes Awal Menjanjikan, Israel Siap Uji Coba Vaksin Corona ke Manusia
Situasi Pandemi Covid-19 di Dunia
Laporan terbaru dari Worldometer.info memperlihatkan kasus infeksi virus Corona Covid-19 yang masih terus bertambah. Bahkan, jumlahnya kini sudah melebihi 19 juta.
Dilansir Anadolu Agency, jumlah kasus infeksi Covid-19 di dunia sudah melebihi 19 juta orang dengan 714.246 orang di antaranya telah meninggal dunia.
Menurut data dari laman Worldometer, yang mengumpulkan data tentang kasus Covid-19 secara global, hingga Kamis (6/8/2020) malam, sebanyak 19.141.047 orang terinfeksi penyakit itu di seluruh dunia.
Amerika Serikat (AS) adalah negara paling parah terdampak virus di mana 5.013.813 orang positif terpapar Covid-19.
Sepuluh negara yang memiliki jumlah infeksi terbanyak setelah AS adalah Brasil (2.873.304), India (2.025.409), Rusia (871.894), Afrika Selatan (529.877), Meksiko (456.100), Peru (447.624), Chili (366.671), Spanyol (354.530), Kolombia (345.714), Iran (320.117).
Sejauh ini 237.265 orang terpapar virus korona di Turki dengan 220.546 orang di antaranya pulih.
Selain itu secara global masih ada 6.147.531 kasus infeksi yang aktif saat ini dan mereka masih mendapatkan perawatan.
Virus Corona, yang secara resmi dikenal sebagai Covid-19, telah menyebar ke lebih dari 187 negara dan wilayah.