Suara.com - Belum selesai masyarakat dunia berjuang melawan Covid-19, kini masih di Wuhan, China, dilaporkan kemunculan penyakit menular baru yang disebarkan oleh virus tick-borne yang ditularkan melalui gigitan kutu.
Mengutip Times of India, Jumat (7/8/2020), virus tick-borne ini telah menginfeksi 67 orang dan menewaskan 7 orang. Otoritas setempat sudah memperingatkan adanya risiko penularan penyakit dari manusia ke manusia.
Virus ini tertular melalui gigitan kutu yang menyebabkan demam parah atau dikenal sindrom trombositopenia, yang disingkat SFTS.
Di pertengahan tahun lalu ditemukan 37 kasus terjadi di Provinsi Jiansy China Timur. Ditambah ditemukan kembali 23 orang terinfeksi penyakit ini di Provinsi Anhui, China Timur.
Baca Juga: Virus Corona Mungkin Tidak Akan Hilang Sepenuhnya dari Bumi, Ini Sebabnya
Gejala SFTS sendiri bukanlah penyakit baru, karena sudah ditemukan di China sejak 2009. Dikabarkan, China berhasil mengisolasi patogen tersebut pada 2011.
Patogen virus sendiri masuk kategori Bunyavirus, satu keluarga dengan arthopod borne, atau virus yang dibawa oleh tikus
Seorang perempuan yang melaporkan mengalami demam dan batuk, dan setelah diperiksa, jumlah trombosit dan leukosit dalam darahnya menurun. Selain demam dan batuk, gejala lain dari tick-borne adalah sakit kepala, kelelahan, hingga nyeri otot.
Dokter Universitas Zhejiang, Sheng Jifang, menilai risiko penularan dari manusia ke manusia tidak bisa diabaikan. Pasien bisa menularkan virus ke orang lain melalui darah atau lendir.
Menurut dokter, rute penularan berasal dari gigitan kutu adalah transmisi utama. Tapi, selama kita berhati-hati dan menjaga kebersihan, maka tidak perlu panik.
Baca Juga: Pandemi Virus Corona Covid-19 Pengaruhi Pola Tidur Anak, Ini Temuan Ahli