Sering Keguguran, Waspada Tanda Autoimun Sjogren's Syndrome

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 07 Agustus 2020 | 07:17 WIB
Sering Keguguran, Waspada Tanda Autoimun Sjogren's Syndrome
Ilustrasi keguguran. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sering keguguran bisa jadi tanda adanya suatu kondisi yang serius dalam tubuh. Salah satu yang perlu diwaspadai adalah penyakit autoimun Sjogren’s Syndrome.

Sjogren’s Syndrome adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh sendiri menyerang kelenjar penghasil cairan, seperti kelenjar air liur atau air mata. Selain kerap menyebabkan mata kering, penyakit ini juga bisa ditandai dengan sering keguguran.

"Ada yang baru ketahuan saat sering keguguran, sulit punya anak, bisa karena penyakit autoimun Sjogren’s syndrome," ujar dokter dari Divisi Alergi Imunologi Klinik Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI/RSCM/RSUI, Alvina Widhani dalam webinar "Kenali Sjogren’s Syndrome: Penyakit Autoimun Yang Sering Tidak Terdiagnosis".

Salah seorang penderita autoimun Sjogren’s Syndrome adalah wanita asal Bekasi, Jawa Barat, bernama Yennel S. Suzia. Wanita ini didiagnosis mengidap Sjogren’s syndrome pada tahun 2014 dan sempat mengalami keguguran empat kali. Hingga kini, Yennel belum dikaruniai anak.

Baca Juga: Dialami Jedar, Sindrom APS Bisa Tingkatkan Peluang Keguguran Wanita Hamil!

Tak hanya mengalami keguguran, Yennel bahkan pernah pingsan dan lumpuh. Dia juga merasakan mulutnya kering dan tubuhnya nyeri serta lemas.

“Setelah mengalami kelumpuhan di rumah dan mengira stroke, saya akhirnya melakukan pemeriksaan ke rumah sakit, dan setelah melalui beberapa tes termasuk pengecekan autoimun, akhirnya saya diberitahu oleh dokter menderita Sjogren’s syndrome," katanya seperti dikutip dari Antara.

Alvina menuturkan, Sjogren’s syndrome merupakan salah satu penyakit autoimun yang bersifat kronik dan sistemik. Penyakit ini 90 persen penderitanya adalah wanita.

Penyakit ini mengenai selaput lendir dan kelenjar mata dan mulut sehingga mengakibatkan penurunan produksi air mata dan air liur.

Tak hanya mengalami mata kering, ada juga penderita yang mengalami mulut kering, sulit menelan makanan kering atau sulit menelan makanan tanpa air, perubahan pengecap, ada jamur di mulut, batuk kering, vagina kering, mudah lelah, nyeri sendi, hingga gangguan kognitif.

Baca Juga: Mengenal APS, Penyakit Autoimun yang Diderita Jessica Iskandar

Untuk mendiagnosis seseorang terkena Sjogren’s syndrome, dokter akan berpegang pada identifikasi sesuai gejala, lalu melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang dari gejala yang ditemukan seperti tes Schirmer, tes produksi saliva untuk mengetahui produksi air liur berkurang sehingga mulut penderita menjadi kering.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI