Suara.com - Selain penting untuk tulang dan otot, vitamin D dapat mengatur dan menekan respon sitokin inflamasi dan sindrom gangguan pernapasan akut atau acute respiratory distress syndrome (ARDS).
Tidak hanya itu, vitamin D juga bermanfaat bagi kesehatan mental.
Namun, menurut sebuah studi baru, suplemen vitamin D mungkin tidak melindungi orang paruh baya atau orang yang sudah tua dari depresi.
Meski banyak orang mengonsumsi vitamin D untuk membantu meningkatkan suasana hati mereka, penulis utama studi besar ini menemukan tidak ada manfaat yang signifikan dari suplemen untuk tujuan tersebut.
Baca Juga: Michelle Obama Alami Depresi Tingkat Rendah Gara-Gara Pandemi Covid-19
"Itu tidak mencegah depresi atau memperbaiki suasana hati," kata penulis studi Dr. Olivia Okereke, dari Departemen Psikiatri Rumah Sakit Umum Massachusetts (MGH).
Laporan yang terbit di JAMA pada Selasa (4/8/2020) kemarin, mencakup sebuah penelitian besar dengan lebih dari 18.000 peserta pria dan wanita berusia 50 tahun ke atas.
Hasilnya, tak satu pun dari mereka dalam penelitian ini memiliki indikasi depresi klinis.
Peneliti kemudian menguji apakah vitamin D3 mencegah mereka dari depresi.
Selama penelitian, separuh dari peserta menerima suplementasi vitamin D3 (cholecalciferol), sementara separuh lainnya menerima plasebo selama kurang lebih lima tahun.
Baca Juga: Awas, Omongan Mertua Bisa Bikin Ibu Depresi Pasca Melahirkan
"Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada manfaat menggunakan suplemen vitamin D3 hanya untuk tujuan mencegah depresi pada populasi umum orang berusia 50 ke atas," jelas Okereke, dilansir Fox News.