American Lung Association menjelaskan dampak dari nitrogen dioksida termasuk meradangnya saluran udara, batuk, mengi yang memburuk, hingga fungsi paru-paru yang berkurang.
Gas berbahaya ini juga dikaitkan dengan masalah kardiovaskular, rendahnya berat badan bayi yang baru lahir, dan risiko kematian dini yang lebih tinggi.
Nitrogen dioksida biasanya dibuat ketika bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak, gas atau diesel, terbakar pada suhu tinggi.
Selain itu, amonia juga termasuk gas korosif yang dapat merusak sel-sel tubuh.
Baca Juga: Studi: Konsumsi Obat Maag saat Hamil Mungkin Tingkatkan Risiko Asma Anak
Amonia tingkat tinggi di udara dapat menyebabkan mata, hidung, tenggorokan, dan saluran pernapasan seseorang terbakar, menyebabkan kebutaan, kerusakan paru-paru, dan kematian.
Ketika dihirup pada tingkat yang lebih rendah, amonia dapat menyebabkan batuk, dan iritasi tenggorokan serta hidung.
"Ini jelas ledakan yang sangat besar, dan jumlah kematian yang dilaporkan kemungkinan jauh lebih tinggi daripada yang diidentifikasi saat ini," kata David Caldicott, konsultan darurat dan dosen klinis senior bidang Kedokteran di Australian National University.