Pemakaian Masker Sebabkan Efek Samping pada Mulut, Ini Kata Dokter Gigi

Kamis, 06 Agustus 2020 | 12:41 WIB
Pemakaian Masker Sebabkan Efek Samping pada Mulut, Ini Kata Dokter Gigi
Ilustrasi masker. (Pexels/Billy Markus)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini semua orang disarankan memakai masker ketika bepergian untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19.  Meski begitu, pemakaian masker ini juga menimbulkan pro kontra.

Pemakaian masker memang bisa mencegah penyebaran virus corona Covid-19. Namun, hal itu juga bisa menyebabkan masalah kebersihan mulut baru, seperti gigi membusuk, garis gusi dan bau mulut yang tajam.

Dr Rob Ramondi, seorang dokter gigi dan salah satu pendiri One Manhattan Dental melihat peradangan gusi orang yang sehat dan gigi berlubang pada orang yang belum pernah mengalaminya.

"Sekitar 50 persen dari pasien kami terkena dampak ini (pemakaian masker). Jadi, kami memutuskan menyebut orang dalam kondisi ini sebagai mulut topeng," tutur Dr Rob Ramondi dikutip dari New York Post.

Baca Juga: Penting, Jangan Percaya Deretan Mitos Masker Ini!

Sebelumnya, dokter gigi pernah menyebut kondisi ini sebagai "mulut sabu". Istilah itu banyak digunakan oleh dokter gigi untuk menggambarkan masalah gigi yang muncul di antara penggunaan metafetamin.

Ilustrasi Masker. (Pixabay.com/Vesna_Pixi)
Ilustrasi Masker. (Pixabay.com/Vesna_Pixi)

Pecandu sabu biasanya sering mengalami gigi retak, gigi bernoda hitam dan coklat karena stimulan menyebabkan keinginan makan gula, gigi bergemeretak dan rahang mengatup.

Selain itu, para pecandu juga sering mengabaikan kebersihan mulutnya. Meskipun kondisi orang akibat "mulut topeng" belum tentu separah pecandu, kondisinya bisa berbahaya bila tak ditangani.

"Penyakit gusi atau penyakit periodontal akhirnya akan menyebabkan stroke dan peningkatan risiko serangan jantung," kata Dr Marc Sclafani, salah satu pendiri One Manhattan Dental.

Dr Marc Sclafani mengatakan sindrom bau dipicu oleh masker atau penutup wajah. Karena, pemakaian masker wajah meningkatkan kekeringan pada mulut dan penumpukan bakteri jahat.

Baca Juga: Bayi Belum Lahir Berisiko Tertular Virus Corona Sejak 2 Minggu Kehamilan

Orang-orang cenderung bernapas melalui mulut mereka daripada melalui hidung saat memakai masker. Pernapasan mulut itulah yang menyebabkan mulut kering dan penurunan air liur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI