Obat Disfungsi Ereksi disebut Bisa Untuk Perawatan Pasien Covid-19

Kamis, 06 Agustus 2020 | 11:15 WIB
Obat Disfungsi Ereksi disebut Bisa Untuk Perawatan Pasien Covid-19
Ilustrasi pasien menggunakan alat bantu pernapasan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - RLF-100 atau aviptadil, obat yang sering kali digunakan untuk perawatan disfungsi ereksi disebut mampu merawat pasien dengan virus corona. Penggunaan obat ini masih menjalani uji klinis, namun sudah dapat digunakan untuk kasus infeksi virus corona darurat. 

Melansir dari The Sun, dokter di Rumah Sakit Metodis Houston, Texas menyatakan bahwa aviptadil dapat membantu pria dengan gejala Covid-19 lebih cepat pulih. 

Pada penelitian ini, pasien Covid-19 berumur 54 tahun mengalami gejala parah dan penolakan transplantasi paru ganda. Tetapi ia tak lagi menggunakan ventilator dalam waktu empat hari setelah mendapat perawatan dengan RLF-100 atau aviptadil.

Tak hanya itu, lebih dari 15 pasien Covid-19 yang kritis juga dinyatakan pulih dalam waktu tiga hari setelah pengobatan dengan aviptadil.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: Filipina Kembali Lockdown Pasca Lonjakan Kasus Baru

Ilustrasi pasien covid-19 mengalami koma. (Shutterstock)
Ilustrasi pasien covid-19 mengalami koma. (Shutterstock)

Obat ini digunakan di Inggris untuk mengobati disfungsi ereksi. Dalam perawatan Covid-19, aviptadil dikombinasikan dengan phentolamine dan disuntikkan ke dalam kemaluan.

Peneliti Brazil menyatakan, bahwa aviptadil menghentikan penggandaan virus corona di sel paru-paru dan sel kekebalan dalam tes laboratorium.

“Tidak ada agen antivirus lain yang menunjukkan pemulihan cepat dari infeksi virus dan menunjukkan penghambatan laboratorium terhadap replikasi virus,” kata Jonathan Javitt  pengembang obat Aviptadil dari NeuroRx.

Petugas medis sekarang menunggu hasil uji coba yang melibatkan lima rumah sakit di Amerika Serikat dan 70 pasien Covid-19 yang tidak terlalu parah.

Sayangnya obat ini belum mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA). FDA akan memberikan izin ketika pengujian klinis telah dinyatakan lengkap. 

Baca Juga: General Motors Siapkan Hummer All Electric, Beredar Akhir 2020

Remdesivir, obat buatan Gilead Sciences Inc yang digunakan untuk mengobati pasien virus corona COVID-19. [AFP]
Remdesivir, obat buatan Gilead Sciences Inc yang digunakan untuk mengobati pasien virus corona COVID-19. [AFP]

Sebelumnya, FDA telah mengizinkan pengunaan remdesivir untuk perawatan Covid-19. Penelitian yang didanai pemerintah Amerika menemukan bahwa pasien yang diobati dengan remdesivir pulih lebih cepat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI