Masih Pandemi, WHO Sebut Tidak Realistis Gelar Perlombaan Besar Tahun Ini

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 06 Agustus 2020 | 11:01 WIB
Masih Pandemi, WHO Sebut Tidak Realistis Gelar Perlombaan Besar Tahun Ini
Ring Olimpiade di depan markas IOC di Lousanne. [AFP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta penyelenggara perlombaan dan ajang olahraga besar untuk tidak memaksakan diri menggelar acara tahun ini.

Dijelaskan Direktur Kedaruratan WHO Michael Ryan, penyelenggaraan ajang olahraga dan perlombaan besar berpotensi menimbulkan kerumuman, terutama bagi negara-negara dengan transmisi komunitas COVID-19 yang tinggi.

Ia mengatakan, bahwa penyelenggaraan ajang olahraga justru bisa menjadi sebuah bencana apabila dihadiri langsung oleh ribuan hingga puluhan ribu penonton.

Dalam acara bincang-bincang melalui sosial media WHO, Ryan mengatakan tidak bisa memprediksi kapan ajang olahraga besar bisa kembali dilanjutkan.

Baca Juga: Tanpa Gejala, Seekor Kucing dan Anjing di Hong Kong Terinfeksi Covid-19

"Kerumunan besar dengan 40, 50, 60 ribu orang. Itu tidak hanya berisiko saat di stadion, tetapi juga saat dalam perjalanan ke stadion, dalam transportasi umum," kata Ryan, dilansir ANTARA, Rabu (6/8/2020).

Sejumlah ajang olahraga besar, seperti Olimpiade Tokyo dan Piala Euro 2020 sudah diundur hingga tahun depan. Sementara Liga Champions dan Liga Premier tetap berlangsung, meski tanpa penonton.

Menurut Ryan, keputusan tanpa penonton itu merupakan opsi terbaik saat ini apabila tetap ingin melanjutkan kompetisi. Tak hanya stadion, tempat-tempat umum lainnya, seperti bar pun masih agak sulit untuk dibuka kembali sepenuhnya.

"Kami semua ingin ajang olahraga kembali. Kami hanya harus berhati-hati untuk waktu yang lama," katanya.

"Saat ini, sulit bagi tempat-tempat untuk dibuka kembali sepenuhnya," ujarnya melengkapi.

Baca Juga: Aturan Baru Liga Inggris: Sengaja Batuk Dapat Kartu Merah

Sebelumnya, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus membuat pernyataan pada pertemuan komite tingkat tinggi enam bulan setelah menyatakan Covid-19 sebagai darurat kesehatan masyarakat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI