Betulkah Bakteri Penyebab Gonore Tak Tahan Suhu Panas?

Risna Halidi Suara.Com
Rabu, 05 Agustus 2020 | 20:33 WIB
Betulkah Bakteri Penyebab Gonore Tak Tahan Suhu Panas?
Ilustrasi gonore (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bakteri Neisseria Gonorrhoeae penyebab sakit Gonore (GO) ternyata bisa mati ketika terkena suhu di atas 39 derajat Celcius.

Hal tersebut diungkapkan oleh dokter spesialis kulit dan kelamin, Anthony Handoko.

"Kuman GO tidak tahan panas, di atas suhu 39 derajat Celcius kumannya mati," kata Anthony Handoko dalam virtual media briefing seperti yang Suara.com kutip di Antara, Rabu (5/8/2020).

Selain suhu, bakteri ini juga tak tahan dengan udara bebas dan kering serta lokasi selain selaput lendir yang menjadi tempatnya hidup.

Baca Juga: Hati-Hati, Banyak Makan Cokelat Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Usus

Namun, bila seseorang tak sengaja terkena nanah akibat bakteri GO lalu melakukan kontak seksual dengan pasangan, maka ia berisiko menularkan bakteri tersebut pada pasangannya.

Bakteri Neisseria Gonorrhoeae sendiri memiliki potensi merusak selaput lendir, saluran kemih, tenggorokan (melakukan kontak seksual oral), saluran reproduksi hingga saluran dubur.

Bakteri ini memiliki masa inkubasi singkat yakni dua sampai lima hari.

Gonore (GO) menular dari orang ke orang ketika melakukan kontak seksual dengan orang yang terinfeksi atau melakukan kontak dengan cairan tubuh mereka, baik secara vaginal maupun anal.

"Kontak itu tidak selalu harus penetrasi, saat Anda melakukan kontak seksual misalnya menempel (antar organ intim) tidak ada penetrasi penis ke vagina, saat penis keluarkan nanah, bisa (menularkan bakteri ke pasangan)," kata Anthony.

Baca Juga: Tak Melulu Soal Penyakit, Ini 5 Kebiasaan Pemicu Bau Mulut

Anthony yang juga CEO Klinik Pramudia itu mengatakan, tanda atau gejala yang bisa dikenali yakni keluarnya nanah dari organ genital dan muncul rasa sakit saat berkemih. Gejala ini biasanya lebih sering dialami pria ketimbang wanita.

"GO bergejala hanya pada laki-laki, karena secara anatomis laki-laki punya saluran kemih lebih panjang dari kandung kemih sampai penis. Kuman GO akan merusak selaput lendir di saluran itu, akibatnya memungkinkan keluarnya nanah dan itu terlihat. Pada wanita saluran kemih sangat pendek, gejala tidak terlalu nyata," kata dia.

Lebih lanjut, nanah yang keluar dari organ genital biasanya akan menimbulkan bercak salah satunya di celana dalam dan ini bisa menjadi bagian dari diagnosis dokter. Bercak bisa berwarna putih kekuningan hingga cokelat karena ada bekas darah di sana.

Selain pemeriksaan klinis, diagnosis GO juga dilakukan berdasarkan pemeriksaan gram dan kultur.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI