Ampas susu kedelai yang bisa diolah dengan cara digoreng ataupun ditumis ini tidak mengandung protein sebanyak tempe. Meski begitu, rasa dan tekstur tahu lebih disukai. Pilihlah tahu yang terbuat dari varietas kedelai organik untuk menghindari kedelai yang dimodifikasi secara genetik.
Lentil
9 g protein per 40 g
Lentil rendah kalori, tinggi serat, dan tinggi protein. Itu sebabnya, lentil dapat dijadikan lauk padat nutrisi, burger vegetarian, atau bahkan dicampurkan ke dalam saus yang mirip hummus. Bonusnya lagi, lentil telah terbukti menurunkan kolesterol dan mengurangi risiko penyakit jantung.
Kacang hitam
7,6 g protein per 40 g (dimasak)
Baca Juga: Awas, Konsumsi Protein di Malam Hari Juga Bisa Tingkatkan Kadar Gula Darah
![](https://media.suara.com/pictures/original/2016/08/10/o_1apq39j5q17ha1pk61ccm1iun718a.jpg)
Kacang hitam juga dikemas mengandung serat yang menyehatkan jantung, kalium, folat, vitamin B6, dan berbagai fitonutrien.
Kacang lima
7,3 g protein per 40 g (dimasak)
Kacang lima merupakan salah satu jenis kacang yang lezat. Selain mengandung protein, kacang lima juga mengandung asam amino leusin, yang mungkin memainkan peran besar dalam sintesis otot yang sehat pada orang dewasa yang lebih tua.
Kacang atau selai kacang
7 g protein per 85 g atau 2 sendok makan selai kacang
Kacang dan selai kacang tak hanya enak ketika disantap bersama dengan roti tawar. Anda bahkan bisa menggunakannya untuk topping pizza. Kacang dan selai kacang juga terbukti membantu Anda makan lebih sedikit saat makan siang, jika Anda mengkonsumsinya saat sarapan. Tapi, pastikan Anda memilih selai yang terbuat dari 100% kacang ya.
Baca Juga: Rahasia Umur Panjang, Yuk Ganti Asupan Protein Hewani dengan Nabati
Chickpea (kacang Arab)
6 g protein per 40 g