Para peneliti yang dipimpin oleh Dr Mario Gennaro Mazza, mengatakan hasil ini konsisten dengan studi epidemiologi sebelumnya. Mereka mengatakan efek psikiatris dapat disebabkan oleh respons kekebalan terhadap virus sendiri atau stresor psikologis seperti isolasi sosial, dampak psikologis dari penyakit parah dan berpotensi fatal menular ke orang lain.
Jika lamanya durasi rawat inap berkaitan dengan gejala PTSD, depresi, kecemasan dan OC. Sementara itu, pasien rawat jalan menunjukkan peningkatan kecemasan dan gangguan tidur.
"Mengingat keparahan yang lebih buruk dari virus corona Covid-19 pada pasien yang dirawat di rumah sakit, pengamatan ini menunjukkan bahwa lebih sedikit perawatan kesehatan bisa meningkatkan isolasi sosial dan kesepian akibat pandemi," jelas para peneliti.
Mereka mengatakan temuan ini mencerminkan penelitian sebelumnya tentang penyebaran virus corona Covid-19, termasuk SARS yang mana morbiditas psikiatris berkisar antara 10 persen hingga 35 persen pada tahap pasca-sakit.
Baca Juga: Bukan Transportasi Umum, 2 Tempat ini Lebih Berisiko Sebarkan Virus Corona!
Ada peringatan dari para ahli Inggris tentang gangguan otak pada pasien virus corona Covid-19. Gangguan otak ini termasuk peradangan otak, stroke dan psikosis yang berkaitan dengan virus corona Covid-19.