Awas, Omongan Mertua Bisa Bikin Ibu Depresi Pasca Melahirkan

Selasa, 04 Agustus 2020 | 18:25 WIB
Awas, Omongan Mertua Bisa Bikin Ibu Depresi Pasca Melahirkan
Ikustrasi depresi pascamelahirkan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perubahan suasana hati menjadi lebih sedih murung dan mudah marah memang rentan dialami ibu yang baru melahirkan. Ini terjadi karena perubahan hormonal, pola hidup dan status sebagai ibu.

Kebanyakan orang lebih mengenalnya dengan baby blues syndrome, tapi lebih parah dari itu dinamakan depresi postpartum. Gejala seperti baby blues tapi berlangsung lebih dari 2 minggu.

Lalu apa yang menyebabkan ini terjadi?

"Depresi postpartum itu penyebabnya lebih kompleks, tidak hanya faktor hormonal," ujar Dokter Spesialis Kesehatan Jiwa dr. Tatih Meilani, Sp.KJ dalam LIVE IG Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Cirebon beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Bukan Cuma Pengaruh Lingkungan, Depresi Juga Bisa Diturunkan Lewat Genetik

1. Fisik yang kelelahan

Ilustrasi depresi
Ilustrasi depresi. (Shutterstock)

Perubahan pola hidup yang biasanya hanya mengurus diri dan suami, kini bertambah harus mengurus bayi yang mood dan keinginannya susah-susah gampang untuk ditebak karena ia belum bisa berkomunikasi.

"Bisa dari fisik kelelahan kebayang, habis melahirkan harus ngurus bayi, harus ngurus diri sendiri juga penyesuaian. Hamil anak pertama beda sekali dengan yang udah lahiran anak kedua atau ketiga," terang dr. Tatih.

2. Punya gangguan kecemasan sebelumnya

Seseorang yang pernah memiliki gangguan kecemasan berisiko mengalami kecemasan pasca melahirkan lebih besar. 

Baca Juga: Aneh, Wanita ini Berkokok di Halaman karena Meyakini Dirinya Seekor Ayam

Sehingga solusi baiknya adalah mempersiapkan fisik dan mental dengan olahraga berbentuk relaksasi sebelum dan setelah melahirkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI