Bahaya, Gangguan Jiwa Mengintai Pasien Covid-19 yang Berhasil Sembuh

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 04 Agustus 2020 | 16:51 WIB
Bahaya, Gangguan Jiwa Mengintai Pasien Covid-19 yang Berhasil Sembuh
Ilustrasi kesehatan jiwa, kesehatan mental (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satu lagi dampak Covid-19 ditemukan pada pasien yang sudah sembuh. Studi ilmiah menemukan, pasien Covid-19 yang berhasil sembuh memiliki risiko lebih tinggi mengalami masalah kejiwaan dan gangguan jiwa.

Dilansir ANTARA, pasien sembuh Covid-19 mengalami tingkat gangguan kejiwaan yang lebih tinggi termasuk gangguan stres pascatrauma (PTSD), kecemasan, insomnia dan depresi. Temuan ini didapat dari studi yang dilakukan oleh rumah sakit San Raffaele di Milan, Italia.

Survei membuktikan bahwa separuh lebih dari 402 pasien yang diawasi usai menjalani pengobatan Covid-19 mengalami setidaknya satu gangguan ini sebanding dengan keparahan inflamasi selama sakit.

Pasien, 265 pria dan 137 perempuan, kembali diperiksa setelah satu bulan dirawat di rumah sakit.

Baca Juga: Terapi Manual Bisa Bantu Pasien Covid-19 Bernapas Baik, Ini Kata Ahlinya!

"Jelas bahwa inflamasi yang disebabkan oleh penyakit tersebut juga dapat bereaksi terhadap tingkat kejiwaan," kata profesor Francesco Benedetti, ketua kelompok Unit Penelitian di Psychiatry and Clinical Psychobiology di San Raffaele, melalui pernyataan.

Laporan itu dipublikasi di jurnal ilmiah Brain, Behavior and Immunity pada Senin (4/8/2020).

Ilustrasi depresi. (shutterstock)
Ilustrasi depresi. (shutterstock)

Berdasarkan wawancara klinis dan pertanyaan tentang penilaian diri, para dokter menemukan PTSD pada 28 persen kasus, depresi 31 persen, kecemasan 42 persen dan insomnia 40 persen, dan akhirnya gejala obsesif kompulsif 20 persen.

Menurut studi, perempuan paling banyak mengalami kecemasan dan depresi meski keparahan infeksinya lebih rendah, menurut pernyataan.

"Kami berhipotesis bahwa ini bisa saja karena fungsi sistem imun yang berbeda," kata Profesor Benedetti.

Baca Juga: Terapi Ini Diklaim Bisa Percepat Kesembuhan Pasien Covid-19 yang Kritis

Walhasil, efek kejiwaan yang tidak begitu serius ditemukan pada pasien rawat inap ketimbang pasien rawat jalan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI