Terapi Manual Bisa Bantu Pasien Covid-19 Bernapas Baik, Ini Kata Ahlinya!

Selasa, 04 Agustus 2020 | 13:52 WIB
Terapi Manual Bisa Bantu Pasien Covid-19 Bernapas Baik, Ini Kata Ahlinya!
Ilustrasi terapi manual, terapi untuk pasien Covid-19 (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beberapa jenis terapi fisik khusus membantu pasien Covid-19 agar bernapas lebih mudah. Jenis terapi fisik ini disebut terapi manual yang sedikit berbeda dari terapi fisik tipikal dan sudah terbukti ampuh pada beberapa pasien Covid-19.

Manfaat terapi fisik manual untuk pasien Covid-19 ini pun dirasakan oleh Dr Douglas Dieterich yang sempat kesulitan duduk setelah sembuh.

"Ketika saya pertama kali keluar dari rumah sakit pada akhir April 2020, saya tidak bisa duduk selama 30 menit. Tingkat saturasi oksigen saya pun turun ketika saya mencoba berdiri dan bergerak," kata Dr Douglas Dieterich dikutip dari Fox News.

Dr Douglas Dieterich, seorang hepatologis di Rumah Sakit Mount Sinai di New York City, terinfeksi virus corona Covid-19 pada bulan Maret 2020 dan menghabiskan lebih dari 3 minggu di ICU dan rumah sakit.

Baca Juga: Anjing Bisa Deteksi Virus Corona Lewat Air Liur Manusia, ini Buktinya

"Terapi fisik untuk saya sebelum terinfeksi virus corona biasanya umum pada cedera ortopedi. Terapi ini berbeda dengan terapi manual," jelas Dr Douglas.

Ilustrasi terapi manual (shutterstock)
Ilustrasi terapi manual (shutterstock)

Setelah sembuh dari virus corona Covid-19 dan diperbolehkan pulang, Dr Douglas pun menjalani terapi fisik manual untuk membantu persendian dan tulang rusuknya bekerja.

Dokter pun menjelaskan cara mereka berurusan dengan jarak sosial selama perawatan. Karena, paparan virus corona Covid-19 perlu menjadi perhatian bagi terapis.

"Kami melakukan terapi virtual, dia (terapis atau dokter) mengajari saya teknik memijat sendiri untuk otot-otot di antara tulang rusuk saya. Tindakan bernapas otomatis, tetapi kedalaman napas tergantung pada fungsi otot dan tulang rusuk," kata Valerie Harris, yang mempraktikkan terapi fisik manual di Thrive Integrated Physical Therapy di New York City.

Valerie Harris, mengatakan terapi fisik bisa bekerja untuk meningkatkan fungsi respirasi yang efisien melalui pelepasan jaringan lunak tulang rusuk dan otot-otot dada.

Baca Juga: Ahli Temukan Kanker Ganas Pada Fosil Dinosaurus Centrosaurus

Mobilisasi sendi tulang rusuk individu dan tulang belakang dada bisa mengembalikan gerakan alami tubuh yang diperlukan untuk inhalasi atau ekshalasi penuh.

Terapis fisik mengatakan menggabungkan latihan pernapasan selama dan setelah teknik ini memungkinkan untuk ekspansi paru-paru yang lebih besar dan bisa membantu difusi oksigen lebih besar ke seluruh tubuh.

Menurut pakar kesehatan, virus corona Covid-19 ini menyebabkan peradangan dan menyerang jaringan paru-paru. Akibatnya, pernapasan menjadi terganggung dan biasanya pasien virus corona melemah.

"Selama berminggu-minggu menjalani perawatan di rumah sakit, otot-otot tubuh pasti menjadi sangat kencang. Sehingga pasien sulit menarik napas dalam. Terapi fisik manusla ini bisa membantu tulang rusuk untuk terpisah ketika kita menarik napas dalam," kata Dr Douglas.

Selain menangani mobilitas tulang rusuk, dokter juga mengatakan terapi ini fokus pada diafragma otot, tepat di bawah tulang rusuk.

"Diafragma adalah otot utama pernapasan dan selama inspirasi itu berkontraksi dan menarik ke bawah," kata Valerie.

Valerie pun menjelaskan proses otot-otot di tulang rusuk yang dikenal sebagai otot intercostals bekerja dengan diafragma untuk memperluas dada dan memungkinkan udara mengisi paru-paru. Saat otot-otot itu mengencang, dada tidak bisa mengembang efisien.

Sejumlah tenaga medis, relawan dan pasien COVID-19 mengikuti kegiatan senam pagi di Rumah Singgah Karantina COVID-19, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (26/5).  [ANTARA FOTO/Fauzan]
Sejumlah tenaga medis, relawan dan pasien COVID-19 mengikuti kegiatan senam pagi di Rumah Singgah Karantina COVID-19, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (26/5). [ANTARA FOTO/Fauzan]

"Kondisi ini biasanya terlihat pada pasien setelah terinfeksi virus corona Covid-19 yang menjalani perawatan di ICU," kata Tamar Amitay, ahli terapi fisik yang juga mempraktikkan teknik terapi manual.

Kelemahan fisik akibat perawatan ICU ini terjadi padda 33 persen pasien dengan bantuan ventilator dan capai 50 persen pasien yang menjalani perawatan intensif lebih dari 1 minggu.

Terapis fisik mengatakan otot mengompensasi kelemahan pada banyak pasien virus corona Covid-19, tapi banyak otot tidak lagi berkontraksi dengan benar yang mengakibatkan pola pernapasan tidak efisien.

"Pasien yang mengalami kesulitan pernapasan bisa menggunakan otot pernapasannya sebagai pernapasan versus diafragma mereka. Kondisi ini meningkatkan kerja pernapasan," jelas Amitay.

Kedua terapis fisik mengatakan ketika otot-otot ini kencang, maka teknik manual dengan latihan peregangan dan pernapasan yang benar bisa membantu pasien Covid-19 pulih.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI