Terapi Manual Bisa Bantu Pasien Covid-19 Bernapas Baik, Ini Kata Ahlinya!

Selasa, 04 Agustus 2020 | 13:52 WIB
Terapi Manual Bisa Bantu Pasien Covid-19 Bernapas Baik, Ini Kata Ahlinya!
Ilustrasi terapi manual, terapi untuk pasien Covid-19 (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Terapis fisik mengatakan menggabungkan latihan pernapasan selama dan setelah teknik ini memungkinkan untuk ekspansi paru-paru yang lebih besar dan bisa membantu difusi oksigen lebih besar ke seluruh tubuh.

Menurut pakar kesehatan, virus corona Covid-19 ini menyebabkan peradangan dan menyerang jaringan paru-paru. Akibatnya, pernapasan menjadi terganggung dan biasanya pasien virus corona melemah.

"Selama berminggu-minggu menjalani perawatan di rumah sakit, otot-otot tubuh pasti menjadi sangat kencang. Sehingga pasien sulit menarik napas dalam. Terapi fisik manusla ini bisa membantu tulang rusuk untuk terpisah ketika kita menarik napas dalam," kata Dr Douglas.

Selain menangani mobilitas tulang rusuk, dokter juga mengatakan terapi ini fokus pada diafragma otot, tepat di bawah tulang rusuk.

Baca Juga: Anjing Bisa Deteksi Virus Corona Lewat Air Liur Manusia, ini Buktinya

"Diafragma adalah otot utama pernapasan dan selama inspirasi itu berkontraksi dan menarik ke bawah," kata Valerie.

Valerie pun menjelaskan proses otot-otot di tulang rusuk yang dikenal sebagai otot intercostals bekerja dengan diafragma untuk memperluas dada dan memungkinkan udara mengisi paru-paru. Saat otot-otot itu mengencang, dada tidak bisa mengembang efisien.

Sejumlah tenaga medis, relawan dan pasien COVID-19 mengikuti kegiatan senam pagi di Rumah Singgah Karantina COVID-19, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (26/5).  [ANTARA FOTO/Fauzan]
Sejumlah tenaga medis, relawan dan pasien COVID-19 mengikuti kegiatan senam pagi di Rumah Singgah Karantina COVID-19, Kabupaten Tangerang, Banten, Selasa (26/5). [ANTARA FOTO/Fauzan]

"Kondisi ini biasanya terlihat pada pasien setelah terinfeksi virus corona Covid-19 yang menjalani perawatan di ICU," kata Tamar Amitay, ahli terapi fisik yang juga mempraktikkan teknik terapi manual.

Kelemahan fisik akibat perawatan ICU ini terjadi padda 33 persen pasien dengan bantuan ventilator dan capai 50 persen pasien yang menjalani perawatan intensif lebih dari 1 minggu.

Terapis fisik mengatakan otot mengompensasi kelemahan pada banyak pasien virus corona Covid-19, tapi banyak otot tidak lagi berkontraksi dengan benar yang mengakibatkan pola pernapasan tidak efisien.

Baca Juga: Ahli Temukan Kanker Ganas Pada Fosil Dinosaurus Centrosaurus

"Pasien yang mengalami kesulitan pernapasan bisa menggunakan otot pernapasannya sebagai pernapasan versus diafragma mereka. Kondisi ini meningkatkan kerja pernapasan," jelas Amitay.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI