Anak Mengantuk Parah, Ternyata Tertembak dan Ada Peluru di Kepalanya

Selasa, 04 Agustus 2020 | 11:47 WIB
Anak Mengantuk Parah, Ternyata Tertembak dan Ada Peluru di Kepalanya
Ilustrasi anak mengantuk. (Gambar oleh fujikama dari Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sebuah fenomena tidak biasa terjadi di Palestina. Jika biasanya seseorang akan pingsan atau meninggal dunia gara-gara ditembak peluru, seorang anak mengantuk parah usai sebuah peluru bersarang di kepalanya.

Polisi mulai menyelidiki adanya kemungkinan anak lelaki berusia 9 tahun itu terkena tembakan saat perayaan hari raya Idul Adha.

Anak yang tinggal di Yarusalem Timur itu langsung dilarikan ke rumah sakit karena orangtuanya khawatir akan gejala mengantuknya yang tidak biasa.

Setibanya di Hadassah Medical Centre, bocah tersebut masih dalam keadaan sadar, tapi dokter menemukan luka kecil di kulit kepalanya dan sedikit darah yang menempel.

Baca Juga: Pedagang Buah Jadi Korban Penembakan, Tak Tahu Ada Perampokan di Toko Emas

Setelah petugas medis melakukan CT scan, betapa kagetnya mereka menemukan peluru yang bersarang di otak anak tersebut.

Menurut petugas medis, peluru memasuki sisi belakang tengkoraknya dan berhenti sebelum memasuki otak lebih dalam.

Guy Elor, ahli bedah saraf yang mengoperasi mengeluarkan peluru, berkata jika bocah itu tidak sadar bahwa dirinya sudah tertembak.

“Sang ibu melaporkan bahwa dia sedang bermain dengan teman-temannya dan sesuatu terjadi, mungkin seperti tertimpuk. Ceritanya benar-benar tidak jelas. Dia hanya memiliki luka kecil di atas kepalanya," ujar Guy Elor.

Anak tersebut dioperasi selama dua jam di rumah sakit, dan menurut dokter, ia sangat beruntung bisa selamat dari kejadian tersebut.

Baca Juga: Bocah Kena Peluru Nyasar saat Main, Baru Sadar Tubuhnya Berdarah di Rumah

"Seandainya peluru menembus sudut lain, itu akan menyebabkan lebih banyak kerusakan pada otak dan menyebabkan kerusakan saraf otak yang parah," tuturnya.

Setelah dioperasi, anak itu berhasil sembuh dengan cepat, bahkan sudah bisa berbicara dengan normal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI